JAKARTA – HabarIndonesia. Menjelang kedatangan jemaah haji Indonesia dari Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan berbagai layanan strategis di Kota Makkah.
Salah satu fokus utama adalah akomodasi, di mana sebanyak 205 hotel telah dipastikan siap menampung jemaah yang tersebar di empat wilayah utama: Syisyah, Misfalah, Jarwal, dan Raudhah.
Hotel-hotel tersebut dipastikan berada dalam radius maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram, memudahkan akses jemaah menuju pusat ibadah.
“Seluruh hotel telah melalui proses verifikasi menyeluruh, baik dari segi fasilitas, kebersihan, maupun kenyamanan,” ujar Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers di Makkah, Kamis (8/5/2025).
Selain akomodasi, layanan konsumsi pun dipastikan siap. Setiap jemaah akan mendapatkan tiga kali makan per hari selama 28 hari masa tinggal di Makkah, total 84 kali makan. Menu disesuaikan dengan selera Nusantara agar jemaah tetap nyaman secara fisik dan psikologis.
Untuk mendukung mobilitas jemaah, bus shalawat akan beroperasi 24 jam, melayani perjalanan pulang-pergi dari hotel ke Masjidil Haram.
“Transportasi ini sangat vital, terutama bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus,” kata Fauzin.
Pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. Kloter pertama dijadwalkan berangkat setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Masjid Nabawi. Perjalanan darat ini akan memakan waktu sekitar 6 hingga 7 jam.
Kementerian Agama mengimbau jemaah agar mengenakan kain ihram dan mandi dari hotel sebelum keberangkatan menuju Makkah.
Langkah ini bertujuan menghemat waktu saat singgah di miqat Dzulhulaifah (Bir Ali), tempat mengambil niat ihram.
“Jemaah juga disarankan telah berwudlu sebelum berangkat karena waktu singgah di Bir Ali hanya sekitar 30 menit,” jelas Fauzin. Bagi jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas, niat ihram dapat diucapkan dari dalam bus tanpa perlu turun untuk salat sunnah.
Setibanya di Makkah, jemaah akan langsung diarahkan untuk melaksanakan umrah wajib sebagai bagian dari ibadah haji Tamattu’.
Petugas haji akan mendampingi melalui bimbingan manasik secara langsung serta memastikan jemaah tetap dalam kondisi prima.
Fauzin juga mengingatkan jemaah untuk selalu menjaga kesehatan, tidak berjalan tanpa alas kaki, serta menyimpan dokumen pribadi di tempat yang aman.
“Suhu di Makkah cukup tinggi. Jaga diri dan kurangi aktivitas di luar ibadah,” imbaunya.
Kemenag juga menegaskan pentingnya menolak ajakan berhaji secara ilegal. “Haji non-prosedural sangat berisiko. Tidak hanya tanpa layanan resmi, tetapi juga dapat dikenai sanksi hukum oleh otoritas Arab Saudi,” tegasnya.
Hingga Kamis pagi, tercatat sebanyak 112 kelompok terbang (kloter) dengan total 44.601 jemaah telah tiba di Tanah Suci. Hari ini, 19 kloter tambahan dengan 7.501 jemaah diberangkatkan dari berbagai embarkasi di Indonesia.
“Seluruh proses berjalan tertib dan lancar. Ini berkat kerja sama antara petugas, pemerintah, dan tentunya kedisiplinan jemaah,” pungkas Fauzin.
(Red)