TIDORE — HabarIndonesia. Masyarakat Desa Lola, Kecamatan Oba Tengah, Tidore Kepulauan, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap Pemerintah Desa dan Inspektorat Kota Tidore yang dinilai gagal menyampaikan hasil audit Dana Desa (DD) secara transparan.
Kekecewaan ini mencuat usai rapat bersama pada Rabu, 8 Mei 2025, yang berakhir tanpa kejelasan.
Pertemuan yang digelar di gedung pertemuan desa sejak pukul 09.00 WIT sempat berlangsung panas akibat debat antara warga dan pihak Inspektorat.
Salah satu warga, yang dikenal dengan inisial UU, mengatakan bahwa suasana rapat sempat memanas karena jawaban dari Inspektorat dianggap tidak memuaskan.
“Setelah istirahat makan siang, kami kembali ke ruangan, tapi pihak Inspektorat sudah pulang. Tidak ada penjelasan lanjutan, kami semua terkejut dan kecewa,” ujar UU kepada wartawan HabarIndonesia.
Menurut UU, hasil audit yang disampaikan sangat terbatas dan tidak menyentuh keseluruhan dugaan penyelewengan.
Audit hanya mencakup tiga item: mesin penggilingan padi, finishing balai pertemuan, dan finishing gedung sekolah PIAUD.
“Dari sekian banyak anggaran yang kami pertanyakan, kenapa hanya tiga item yang diaudit? Ini sangat tidak cukup. Banyak sekali kejanggalan yang belum dijawab,” ungkapnya penuh kecewa.
Selain itu, warga mengkritik cara penyampaian hasil audit yang dianggap tidak informatif.
Materi tidak dipresentasikan melalui media visual seperti spanduk atau proyektor, melainkan hanya dibacakan secara lisan, membuat masyarakat sulit memahami isi audit.
“Kami butuh penjelasan yang mudah dipahami. Kalau ada proyektor atau slide, kami bisa mengerti poin-poinnya. Tapi ini seperti rapat dadakan tanpa persiapan matang,” tambah UU.
Warga Desa Lola berharap Inspektorat bisa bekerja lebih profesional dan bertanggung jawab. Pasalnya, ini adalah kali ketiga Inspektorat melakukan kunjungan audit ke desa mereka.
“Dana Desa bukan milik kepala desa semata, tapi milik rakyat. Kami butuh transparansi dan keadilan,” tegas UU, menutup wawancara.
(Gus)