Berita  

KDRT Sadis Anggota DPRD Halmahera Barat Menghancurkan Mental Anak, Psikolog Malut Desak Penegakan Hukum.

TERNATE – HabarIndonesia. Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Maluku Utara diduga melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istri dan mertuanya, di depan anak-anak mereka.

Peristiwa brutal ini menyebabkan trauma psikologis mendalam pada anak-anak yang menjadi saksi mata kejadian memilukan tersebut, jumat 04/07/25.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh wakil rakyat ini segera mendapat sorotan keras dari berbagai pihak, terutama dari dunia psikologi. Namira Ismail, S.Psi., M.Psi, dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dan pengurus HIMPSI Maluku Utara, menegaskan bahwa kejadian tersebut dapat merusak mental dan perkembangan psikologis anak secara permanen.

“Anak-anak yang menyaksikan kekerasan secara langsung akan menyimpan memori negatif yang berdampak pada aspek kognitif mereka. Hal ini berpotensi menghambat perkembangan normal anak, khususnya saat mereka memasuki usia remaja dan dewasa,” tegas Namira kepada media.

Lebih jauh, Namira mengingatkan bahaya jangka panjang dari trauma tersebut. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan kekerasan berisiko besar meniru perilaku negatif orang tua mereka dan bahkan menjadi pelaku kekerasan di masa depan.

“Penanganan sejak dini melalui konseling profesional sangatlah penting. Tanpa intervensi, trauma ini bisa berujung pada depresi berat bahkan tindakan bunuh diri,” ujarnya penuh peringatan.

Dalam kesempatan yang sama, Namira mendesak agar korban istri dan mertua segera melaporkan kekerasan yang mereka alami kepada pihak berwajib.

“jika tidak ada yg dapat melaporkan kasus tsb maka akan ada korban selanjutnya yg menjadi sasaran pelaku. Secara psikologis hal ini berkaitan dengan hukuman (punishment) pada pelaku untuk dapat menghetikan perilaku negatifnya” Katanya degan tegas

Menurut Namira, penegakan hukum yang tegas merupakan kunci untuk menghentikan siklus kekerasan. Jika tidak ada tindakan tegas, pelaku akan terus melakukan kekerasan, dan ini akan menjadi preseden buruk di masyarakat kita.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *