Yogyakarta – HabarIndonesia. Komunitas Magister Peduli Pendidikan (KOMPPI) Maluku Utara kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kontribusi intelektual anak daerah untuk kemajuan pendidikan.
Melalui agenda pelantikan kepengurusan periode 2025-2026 yang akan digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025 di Taman Kuliner, Sleman, Yogyakarta pukul 18:00–23:00 WIB, KOMPPI mempertegas peran strategisnya sebagai lokomotif perubahan pendidikan di Maluku Utara.
Mengusung tema “Sinergi Intelektual untuk Transformasi Pendidikan di Maluku Utara”, acara ini menjadi titik temu penting bagi para mahasiswa pascasarjana asal Maluku Utara di Yogyakarta-sebagai kota yang dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan dinamika wacana kritis.
Ketua Umum KOMPPI terpilih periode 2025-2026, Muhammad Asmar Joma, menyatakan bahwa pelantikan ini bukan semata seremoni formal, melainkan bagian dari konsolidasi gerakan intelektual yang menyatukan pemikiran dan aksi nyata untuk membenahi sistem pendidikan di tanah kelahiran.
“Ini bukan sekadar agenda organisasi. Ini adalah panggilan sejarah bagi generasi muda intelektual Maluku Utara. Kita tidak boleh menjadi kaum terdidik yang tercerabut dari akar sosial. KOMPPI hadir untuk memastikan bahwa studi kita di Yogyakarta harus berdampak bagi desa, pesisir, dan pulau-pulau terluar di Malut,” ungkap Asmar Media HabarIndonesia.id, Rabu (11/06).
Asmar, yang dikenal sebagai penulis akademik dan aktivis pendidikan, menilai bahwa problem utama pendidikan di Maluku Utara hari ini tidak hanya berkutat pada infrastruktur dan akses, tetapi juga terletak pada krisis visi dan arah pendidikan itu sendiri. Menurutnya, sistem pendidikan masih terlalu administratif dan belum menyentuh substansi transformasi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat lokal.
“Kami ingin mengubah KOMPPI menjadi ruang riset, pusat advokasi pendidikan, serta laboratorium ide berbasis nilai-nilai lokal dan data. Saatnya kita bicara soal kurikulum yang relevan, guru yang berkualitas merata, digitalisasi pendidikan berbasis budaya lokal, hingga peran diaspora dalam membangun jaringan ilmiah Maluku Utara,” tambahnya.
Pelantikan ini juga akan menjadi ajang estafet kepemimpinan. Kepengurusan sebelumnya yang dinakhodai oleh Ketua Rizky dan Sekretaris Indri (periode 2024/2025) akan secara resmi menyerahkan mandat kepada formasi baru yang dikomandoi oleh Muhammad Asmar bersama Sekretaris Izal. Regenerasi ini dipandang penting dalam menjaga kesinambungan gerakan KOMPPI sebagai kekuatan moral dan intelektual anak Maluku Utara.
Tema pelantikan menggambarkan kegelisahan kolektif terhadap sistem pendidikan yang pragmatis dan gagal menjawab tantangan perubahan sosial di Maluku Utara. KOMPPI yakin bahwa hanya melalui kolaborasi antara kaum intelektual, masyarakat sipil, dan diaspora akademik, pendidikan dapat dijadikan alat pembebasan, bukan sekadar ruang administratif.
“Pendidikan tidak boleh berhenti pada laporan birokrasi. Ia harus berangkat dari kesadaran kritis dan tanggung jawab moral kaum terdidik. Inilah alasan kami bergerak,” tegas Asmar.
Lebih jauh, KOMPPI merancang pembentukan Divisi Riset dan Kajian Pendidikan, yang akan bertugas merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis riset, mendorong kerja sama akademik dengan kampus-kampus di Maluku Utara, serta mengarsipkan data dan publikasi strategis tentang kondisi pendidikan di daerah.
Dukungan terhadap agenda pelantikan ini juga datang dari berbagai pihak, termasuk alumni dan media partner. Harapan besar disematkan agar KOMPPI mampu menjadi forum intelektual yang aktif menyuarakan reformasi pendidikan secara substantif, bukan sekadar forum silaturahmi antar mahasiswa pascasarjana.
“KOMPPI bukan hanya organisasi. Ia harus menjadi narasi perjuangan kolektif untuk membangun Maluku Utara dari ide, riset, dan inovasi. Pendidikan bukan proyek elite, ia adalah tanggung jawab lintas generasi yang harus terus berjalan mengawal kepentinggan public.,” tutup Asmar.
(Red)