Banjarnegara- Habarindonesia. Mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 138 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II A 2 Dusun Batur Lor, Batur, Banjarnegara sukses gelar kegiatan reboisasi di di Perum Perhutani Jateng KPH Banyumas Timur pada Jumat 21 Februari 2025 lalu.
Program tersebut dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan Pemerintahan Kecamatan Batur dan mahasiswa KKN pada unit lain.
Proses pelaksanaan program reboisasi berlangsung secara runtut mulai dari pukul 07.00 – 11.00 WIB. Sebelum melakukan kegiatan penanaman, pihak perhutani memberikan sosialisasi tentang cara menanam bibit yang baik dan benar.
Bibit yang disediakan sebanyak 100 bibit pohon puspa1. Pohon ditanam sesuai dengan lubang yang dibuat di beberapa titik yang sudah ditentukan.
Koordinator Unit II.A 2 KKN UAD di Dusun Batur Lor, Eislan Maulana Zain mengatakan, kegiatan reboisasi adalah upaya untuk memelihara kelestarian lingkungan.
“Reboisasi adalah kegiatan penanaman kembali agar alam senantiasa tetap lestari. Penanaman kembali biasanya dilakukan di hutan yang gundul, supaya dapat mencegah polusi yang menyebabkan pencemaran,” Ujarnya.
Eislan juga menjelaskan, reboisasi memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, serta dapat melindungi manusia dari bahaya bencana seperti banjir dan tanah longsor.
“Adapun fokus utama dari program kerja kami adalah untuk menjaga lingkungan agar tetap sejuk, dan nyaman,” jelasnya.
Selain itu, Eislan juga menegaskan dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dan yang terpenting kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan.
“Partisipasi mahasiswa dan pihak pemerintahan sangat tinggi. Ini dapat dilihat dari antusiasme mereka ketika banyak yang ikut menanam bibit.
Program reboisasi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.”
Eislan berharap dengan diadakannya program reboisasi ini dapat membuat mahasiswa semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap ekosistem.
“Selain itu, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan, tidak hanya sebagai kegiatan sekali saja, tetapi menjadi budaya di kalangan mahasiswa. Selain itu, program ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
(Is)