Berita  

Proyek Kabel Telkom Hancurkan Jalan Ternate: Sudah Komitmen Dengan Pekerjaan Jalan-Dinas PUPR Cuek!

TERNATE – HabarIndonesia. Sejumlah ruas jalan di Kota Ternate mengalami kerusakan parah akibat proyek penggalian untuk pemasangan kabel Telkom yang dilakukan tanpa pemberitahuan resmi ke Dinas PUPR setempat.

Proyek ini menuai sorotan karena dikerjakan secara sembunyi-sembunyi dan tanpa pengawasan, Rabu 21/05/25.

Penggalian yang dilakukan oleh vendor PT. Putri Ratu Mandiri (PRM) menyebabkan terbentuknya lubang-lubang dalam di sepanjang jalan, dengan kedalaman mencapai hampir satu meter.

Lubang tersebut kemudian ditutup dengan semen dan aspal, namun tidak bertahan lama dan kembali rusak.

“Penggalian ini dilakukan tanpa surat masuk ke Dinas PUPR, bahkan saat pengerjaan awal tidak ada koordinasi,” ungkap seorang sumber di lingkungan pemerintah kota.

Kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan pengawasan dari dinas terkait.

Saat ditemui malam hari oleh awak media, seorang kontraktor dari pihak PRM mengatakan bahwa proyek tersebut telah dikomunikasikan dengan pihak PU Kota.

“Kami sudah komitmen dengan PU Kota, Pak Muce,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa pekerjaan mereka kerap dilakukan hingga larut malam.

Beberapa hari sebelumnya, pengaspalan dilakukan di ruas Kalumpang dekat kantor Telkomsel.

“Semua area yang dilubangi akan kami aspal kembali,” jelas Ekssel, selaku pengawas proyek. Namun kenyataan di lapangan jauh berbeda dari yang dijanjikan.

Hasil investigasi media menunjukkan bahwa penutupan lubang dengan aspal tidak efektif. Aspal yang baru saja dipasang kembali rusak dalam waktu singkat.

Masyarakat pun memantau langsung, dari ruas jalan nasional hingga ke titik proyek di depan Hotel Said Bella, tempat di mana pekerjaan berlangsung hingga larut malam.

Menurut kontraktor, pekerjaan proyek ini telah mencapai lampu merah Jati, mulai dari pembongkaran hingga pengaspalan ulang.

“Kami kerja siang dan malam. Siang dilakukan pemadatan dulu, malam lanjut pengaspalan,” kata Ekssel lagi.

Namun, pengawas proyek mengakui bahwa kesalahan awal ada pada pengawasan tahap pertama.

“Itu kesalahan awal dari pengawas sebelumnya, tapi tetap dari perusahaan yang sama, PRM. Sekarang kami sudah komitmen dengan pemerintah setempat,” katanya.

Sayangnya, dari pihak Dinas PUPR Kota Ternate sendiri belum terlihat adanya pengawasan ketat terhadap proyek ini.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal apakah pekerjaan tersebut sesuai standar atau tidak, mengingat kerusakan jalan yang kembali terjadi.

Masyarakat Kota Ternate, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan roda dua dan empat, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan membahayakan.

“Kami mengalami sendiri, bahkan saat jalan kaki pun harus ekstra hati-hati,” keluh salah satu warga.

(Agis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *