HALSEL – HabarIndoneaia.id. Hari Ibu ke-79 diperingati dengan khidmat oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Halmahera Selatan melalui rangkaian kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kampanye penghentian kekerasan terhadap perempuan, Minggu (16/11/2025).
Acara ini meliputi lomba membatik, penyampaian sambutan peringatan Hari Ibu, serta pembacaan Deklarasi 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Lomba membatik menjadi salah satu kegiatan unggulan yang melibatkan para ibu dari berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Halmahera Selatan.
Ketua GOW Halmahera Selatan, Mardiana Bopeng, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar perlombaan seni, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya.
“Lomba membatik ini diharapkan membuat ibu-ibu lebih terampil dalam melestarikan seni membatik sebagai warisan budaya bangsa,” ujarnya kepada media.
GOW sebagai wadah organisasi perempuan memegang peran penting dalam edukasi, sosialisasi, advokasi, serta pembentukan jejaring perlindungan perempuan dan anak.
Melalui momentum Hari Ibu, GOW menekankan komitmen memperkuat peran perempuan sebagai tulang punggung keluarga dan agen perubahan sosial.
Peringatan Hari Ibu dan deklarasi kampanye anti kekerasan ini digelar pada Minggu, 16 November 2025, bertepatan dengan dimulainya rangkaian 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di Halmahera Selatan yang menjadi pusat kampanye perlindungan perempuan dan anak pada momen peringatan Hari Ibu.
Dalam sambutannya, Mardiana mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan besarnya jasa seorang ibu dan terus menumbuhkan rasa terima kasih melalui tindakan maupun doa.
Ia juga menegaskan bahwa Peringatan Hari Ibu bukan hanya penghormatan terhadap pengorbanan seorang ibu, tetapi juga refleksi semangat perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan.
Melalui deklarasi tersebut, GOW menegaskan empat komitmen penting:
- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan kekerasan.
- Menguatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan lembaga layanan.
- Memberikan dukungan moral dan sosial kepada para korban.
- Menggerakkan seluruh anggota organisasi untuk menjadi pelopor lingkungan aman.
“Kekerasan bukan budaya kita. Halmahera Selatan harus menjadi wilayah aman bagi perempuan dan anak,” tegas Mardiana Bopeng.
Gerakan ini dilakukan melalui pendekatan edukasi kepada masyarakat, penguatan kolaborasi dengan instansi terkait, serta kampanye publik untuk menegaskan bahwa perempuan dan anak tidak boleh menjadi korban kekerasan dalam bentuk apa pun.
Mardiana menutup sambutan dengan pesan kuat bahwa perempuan adalah tiang keluarga dan anak merupakan masa depan bangsa.
“Melalui kegiatan ini mari kita teguhkan langkah, satukan suara, dan sebarkan pesan bahwa Indonesia menolak segala bentuk kekerasan. Selamat Hari Ibu ke-79. Mari kita sukseskan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan,” pungkasnya.
(Red)














