Berita  

Pemdes Matuting Tanjung Fokus Bangun Pagar Beton dan Ketahanan Pangan Tahun 2025

HALSEL – HabarIndonesia. Pemerintah Desa (Pemdes) Matuting Tanjung, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, menetapkan fokus utama pembangunan desa tahun 2025 pada sektor infrastruktur fisik dan ketahanan pangan.

Salah satu program prioritas yang telah disusun adalah pembangunan pagar beton sepanjang 400 meter yang akan menjadi penunjang keamanan dan estetika desa.

Kepala Desa Matuting Tanjung, Ais Luri, saat ditemui awak media mengungkapkan bahwa program pembangunan pagar beton ini merupakan hasil dari perencanaan anggaran Dana Desa secara bertahap yang telah disiapkan untuk tahun anggaran 2025.

“Kami ingin membangun pagar yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memperindah desa serta memberi rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ais, keberadaan pagar beton akan mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini dialami warga, seperti hewan peliharaan yang berkeliaran dan mengganggu tanaman, serta persoalan batas wilayah antar pekarangan warga. Proyek ini juga bertujuan untuk menciptakan tatanan desa yang lebih rapi dan teratur.

Dalam tahap awal, Pemdes telah melakukan identifikasi terhadap area yang akan dipasang pagar, termasuk batas desa dan pekarangan milik warga.

Selain itu, Ais menyebutkan bahwa beberapa opsi desain pagar telah disiapkan dengan memperhatikan aspek fungsi, keindahan, dan ketersediaan material lokal.

“Kami juga libatkan warga dalam pemilihan desain agar sesuai dengan harapan bersama,” tambahnya.

Proyek pembangunan ini akan melibatkan tim pelaksana yang terdiri dari tukang bangunan, pekerja lokal, dan pengawas lapangan.

Ais menekankan pentingnya pengawasan ketat agar kualitas pembangunan terjaga. Warga juga dilibatkan langsung dalam proses pembangunan sebagai bentuk pemberdayaan serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas desa.

Untuk menambah nilai estetika, pagar beton yang selesai dibangun akan dilengkapi dengan lampu penerangan jalan serta tanaman hias di sekitarnya.

“Pemilihan warna pagar dan elemen pendukung lainnya disesuaikan dengan karakter desa agar hasil akhirnya selaras dan mempercantik lingkungan,” jelas Ais.

Tidak hanya membangun, Pemdes juga menyiapkan program perawatan berkelanjutan terhadap pagar yang sudah dibangun. Mulai dari pembersihan rutin hingga perbaikan minor, semua dijalankan agar pagar tetap berfungsi maksimal dalam jangka panjang. Ini juga sebagai upaya mendorong partisipasi warga untuk merawat aset desa secara bersama-sama.

“Dengan perencanaan yang matang dan pelibatan warga sejak awal, kami optimis pembangunan pagar beton ini akan berdampak positif pada kenyamanan, keamanan, dan keindahan lingkungan desa. Ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah desa untuk membangun desa dari pinggiran,” tutup Ais.

(Munces)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *