Ternate-Habarindonesia. Sejumlah pedagang di Kota Ternate mengalami penipuan secara masif dan terstruktur yang terjadi sejak 16 Juli hingga September 2023. Penipuan ini bermula dari kegiatan transaksi sewa menyewa lapak di Bangunan Plaza Gamalama Modern lantai satu pada tahun 2023 yang diduga melibatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, kamis 23/01/25.
Para pedagang yang terlibat dalam transaksi tersebut hingga kini belum mendapatkan pengembalian uang sewa lapak yang telah mereka bayarkan. Salah satu pihak yang disebut bertanggung jawab adalah Manager Plaza Gamalama Modern yang mengatasnamakan PT. Athena Tagaya. Hingga saat ini, uang yang diserahkan oleh para pedagang pada 2023 belum dikembalikan.
Media melakukan konfirmasi kepada Ibu Irawati A. Ibrahim, selaku Manager Marketing Plaza Gamalama Modern, melalui pesan WhatsApp. Ibu Irawati menjelaskan, “Uang-uang pedagang itu saya sudah berikan semua kepada Syarif Hidayat, silakan tanyakan kepada Pak Syarif,” ujar Irawati ketika dimintai keterangan.
Dari hasil penelusuran media, ditemukan sejumlah pedagang yang belum mendapatkan pengembalian uang mereka. Salah satunya adalah seorang pedagang berinisial M yang belum menerima uang sebesar Rp 20.000.000. Selain itu, pedagang berinisial T juga belum mendapat kembali uang sewa lapak senilai Rp 7.000.000, serta pedagang berinisial K yang belum mendapatkan pengembalian uang sebesar Rp 5.000.000. Semua informasi ini didapatkan dari sumber yang terpercaya dan hingga kini belum ada komunikasi terkait pengembalian uang tersebut.
Pedagang berinisial K menceritakan pengalamannya kepada media, “Saya diajak teman untuk melihat-lihat, kemudian saya tanyakan harga untuk satu tempat. Waktu itu lantai dua sudah penuh, jadi saya ambil tempat di lantai tiga dekat tangga. Saya bayar dua tempat, total lima juta rupiah. Barang saya sempat masuk dan bertahan dua bulan, tapi tempat tersebut belum diresmikan. Uang saya pun belum kembali,” ungkap K.
Menurut penjelasan Ibu R yang mengaku mengetahui situasi ini, ada sekitar 60 pedagang yang juga menjadi korban penipuan tersebut. Data pribadi para pedagang tersebut, termasuk KTP mereka, telah tercatat dengan jelas.
Pihak media telah mengumpulkan data dan informasi terkait kejadian ini. Oleh karena itu, masyarakat mendesak agar Pemerintah Kota Ternate dan aparat hukum segera turun tangan untuk menyelidiki kasus penipuan ini dan memberikan kejelasan bagi para pedagang yang telah dirugikan. Sampai saat ini, belum ada kejelasan terkait pengembalian uang mereka.
(Agis)