Opini  

Melawan Kekuasaan yang tak berujung

Ditulis Oleh: Abdul Agis Selpia

pegiat penulis: Opini

 

Mau tidak mau, suka tidak suka. kita harus menerima kenyataan yang pahit, orang-orang kecil yang tidak ada daya serta upaya, menjadi korban dari permainan para elit politik.

Iyaaa. Irisan politik terlalu kuat dan pusaran angin politik juga terlalu kuat, seakan-akan ada yang mengendalikan semua itu. jangan pernah bertanya kenapa dan bagaimana itu terjadi. Tapi berpikirlah cara mengendalikan semua itu. hiruk pikuknya Negeri ini, terdengar sangat menyeramkan tapi dramatis dalam mengambil keputusan atas tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang punya kuasa diatas kuasa.

Kita baru saja melewati pesta Demokrasi, yang sangat panas di tahun 2023-2024. Kita juga baru saja mendengar eksekusi Hukum atau putusan pengadilan yang di jatuhkan pada ” Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong, atau yang akrab disapa Tom Lembong, divonis 4.5 tahun penjara dan denda Rp 750 juta oleh hakim, dalam kasus korupsi impor gula. “Di dalam persidangan ada tokoh-tokoh Hebat seperti, Rocky Gerung, Anis Baswedan dan masih banyak lagi yang ikut hadir menyaksikan. sidang terbuka tersebut”.

Pemberitaan beredar di mana-mana, mulai dari media masa yang kecil hingga media masa yang besar dalam memberitakan Kasus, Tom Lembong. Dari situ kita bisa menilai dan mengukur kemampuan serta cara melawan kita.

Di Maluku Utara, ada 11 orang Warga Maba Sangaji yang mempertahankan Wilayah Adatnya, yang saat ini Perusahaan pertambangan beroperasi secara aktif di Halmahera, dengan luas tanah 700 hektar, 400 hektar milik Desa Maba Sangaji dan 300 hektar milik Desa Wayamli. 11 orang ini, mempertahankan apa yang menjadi milik mereka tapi berakhir di penjara, ini sangat miris sekali.

Hidup di negeri sendiri tapi seakan-akan, hidup di negeri orang lain. berjuang bersama Rakyat, di nilai melawan kekuasaan bahkan di tangkap dengan menggunakan alat Negara.

Dari kasus-kasus yang terjadi ini, Hemat penulis. Uang, Politik, Bisnis, Penguasa, Orang dalam, Relasi, Oligarki, satu gerbong yang memiliki kekuatan yang sangat tersistematis hingga ke akar-akarnya.

Masyarakat kecil yang tidak ada upaya dan tidak mempunyai sistem yang kuat, dengan kata lain tidak terorganisir dengan baik. maka akan terbawa pada pusaran angin kekuasaan dan akan terjebak didalam.

” Max Weber, mengatakan bahwa kekuasaan adalah sebuah kesempatan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kehendaknya dalam hubungan sosial walaupun harus menentang atau menghadapi kehendak orang lain”. Berdasarkan pengertian ini, kekuasaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyeramkan karena harus memaksa orang lain untuk mewujudkan keinginannya.

“Walter Nord, mengungkapkan bahwa kekuasaan adalah kemampuan yang digunakan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu dan berbeda dari tujuan-tujuan lainnya.” mengutip dari Gramedia Blog ( M. Aris Yusuf )

Elit-elit Kekuasaan dan Politik, menghalalkan segala cara untuk merampas apa yang menjadi keinginanan mereka, sebagai misi serta tujuan yang bersar yang pada akhirnya masyarakat menjadi korban atas kegilaan dan kerakusan yang tidak memandang sisi kemanusiaan lagi saat ini.

Masyarakat Maluku Utara pada umumnya, harus buka mata, buka pikiran, jangan biarkan kita terbawa oleh arus kekuasaan elit politik besar. Kita harus pertahankan apa yang menjadi milik kita sendiri jangan tunduk pada perbudakan modern.

Masyarakat Maluku Utara, harus kritis terhadap semua keadaan yang ada, mulai dari lingkungan dan ekonomi serta budaya yang sudah kita anut dan kuat, karena itu adalah kekuatan terakhir yang kita miliki saat ini.

Keutuhan dan kedaulatan rakyat adalah jalan terbaik untuk memperoleh kekuasaan, dibawah kendali rakyat dan bukan elit politik berwajah dua. Maka harus pertahankan dan bersatu untuk menciptakan masyarakat yang Madani.

Ciptakan Negosiasi yang baik dan bangun kesepakatan yang mensejahterakan masyarakat Maluku Utara, di tengah kehancuran alam yang signifikan saat ini, hadirkan pemimpin yang Pro terhadap rakyat-rakyat kecil, petani dan Nelayan.

Harapan masyarakat Maluku Utara sangat besar pada sosok Pemimpin yang Pro serta mendukung kemampuan masyarakat kecil, dan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang di miliki saat ini.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *