TERNATE, Hiri – HabarIndonesia.id. Kelompok Tani Hutan (KTH) Buku Manyeku menggelar kegiatan Sosialisasi Lingkungan bertema “Akar Menjaga, Daun Melindungi” di Kelurahan Dorari Isa, Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program nasional FOLU Net Sink 2030, yang diinisiasi pemerintah melalui sektor kehutanan dan penggunaan lahan.
Program FOLU Net Sink 2030 bertujuan menjadikan sektor kehutanan dan lahan di Indonesia sebagai penyerap karbon yang lebih besar dibandingkan emisi yang dilepaskan, dalam rangka mengatasi dampak perubahan iklim secara berkelanjutan.
Acara tersebut dibuka resmi oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, didampingi Kepala Seksi Wilayah III Perhutanan Sosial Ambon, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
Sekretaris KTH Buku Manyeku, Taufik Ayub, dalam wawancaranya dengan HabarIndonesia.id, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat sosialisatif, tetapi juga menghadirkan tindakan konkret di lapangan.
“Penyerahan bibit tanaman kepada masyarakat terdampak banjir bandang tahun lalu merupakan langkah nyata untuk mendukung pemulihan lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat agar lebih peduli terhadap kawasan mereka,” ujar Taufik.
Lanjutnya, ada juga sejumlah narasumber yang turut hadir dan memberikan materi dalam kegiatan ini, di antaranya:
- Ibrahim Tuheteru, S.Hut., M.Si (KPH Ternate–Tidore);
- Much Hidayah Marasabessy, S.P., M.Si (Akademisi Universitas Khairun);
- Abdul Kadir Dedi Arif, S.T., M.Eng (Ketua IAGI Maluku Utara dan Dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara);

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Lurah Dorari Isa dan Tafraka, pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, serta tokoh adat setempat.
Menurut Taufik sebagai penangung jawab dan pelaksana kegiatan, sosialisasi ini juga memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga hutan dan lahan sebagai penopang kehidupan dan pelindung generasi mendatang.
2. Mengoptimalkan peran masyarakat lokal terutama pelajar, mahasiswa, tokoh adat, dan masyarakat dalam aksi nyata restorasi dan konservasi lingkungan.
3. Mendukung pelaksanaan program nasional FOLU Net Sink 2030, agar sektor kehutanan menjadi penyerap karbon yang efektif.
4. Melakukan aksi nyata melalui penyerahan bibit tanaman kepada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di wilayah Dorari Isa dan Tomajiko, sebagai bagian dari pemulihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif di masyarakat Kelurahan Dorari Isa dan Tafraka untuk aktif menjaga hutan dan lahan.
“Dengan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui program FOLU Net Sink 2030, kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat demi ekosistem yang lebih tangguh,” pungkasnya.
(Red)














