Berita  

Klarifikasi Resmi Pemprov Malut, Tak Ada Pelarangan Wawancara, Hanya Pengamanan Situasi

TERNATE — HabarIndonesia. Pemerintah Provinsi Maluku Utara memberikan klarifikasi resmi terkait insiden yang terjadi saat kunjungan kerja Ibu Gubernur Sherly Laos di Kabupaten Halmahera Selatan pada Minggu, 30 Juni 2025.

Klarifikasi ini merespons pernyataan Ketua PWI Maluku Utara yang menyebut adanya dugaan penghalangan wartawan untuk melakukan wawancara.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Maluku Utara, Rahwan K Suamba, menjelaskan bahwa Ibu Gubernur tidak pernah menolak wawancara. Justru, setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan dan hendak meninggalkan lokasi, ajudan menginformasikan bahwa sejumlah wartawan ingin melakukan wawancara, dan Gubernur langsung kembali ke posko utama untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Saat itu Ibu Gubernur sudah berjalan sekitar tujuh meter dari lokasi, namun beliau kembali setelah diingatkan oleh ajudan bahwa ada awak media yang menunggu. Ini menunjukkan itikad baik beliau untuk selalu terbuka terhadap pers,” ujar Rahwan kepada HabarIndonesia.id, Selasa (1/7/2025).

Namun, ketika Gubernur kembali ke posko, situasi menjadi cukup padat. Banyak masyarakat yang mendekat untuk berfoto bersama, hingga membuat tim keamanan harus mengambil tindakan pengamanan agar ruang gerak Gubernur tetap kondusif. Rahwan menegaskan, pengamanan ini bukan bentuk pelarangan terhadap media.

“Ibu Gubernur sangat menghormati profesi wartawan. Tidak ada satu pun arahan dari beliau ataupun dari tim pengamanan untuk melarang wawancara. Mungkin karena suasana penuh sesak, beberapa rekan media merasa tidak diberi ruang, padahal kami hanya berupaya menjaga keselamatan beliau di tengah kerumunan,” tambahnya.

Pihak Pemprov pun menekankan bahwa selama ini Ibu Gubernur dikenal sangat responsif terhadap permintaan wawancara dan selalu memberikan jawaban secara terbuka dan objektif.

“Sejak awal masa jabatannya, beliau tidak pernah menghindar dari media. Justru aktif memberikan keterangan baik secara langsung maupun melalui kanal resmi pemerintah,” jelas Rahwan.

Ia juga menanggapi pernyataan Ketua PWI dengan menilai bahwa tidak perlu ada dugaan pencitraan berlebihan.

“Semua media telah mengenal cara kerja Ibu Gubernur. Tanpa diminta pun, aktivitas beliau selalu diliput secara aktif karena kinerjanya memang layak diberitakan,” tandasnya.

Menutup klarifikasi, Rahwan berharap penjelasan ini dapat meluruskan pemberitaan dan menjawab pertanyaan publik.

“Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa dipahami, dan kami tetap membuka diri untuk menjalin komunikasi yang baik dengan rekan-rekan media ke depannya,” pungkasnya.

(Opal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *