Berita  

Kades Busua Diduga Sunat Honor Satlinmas dan Petugas Kebersihan, Dana Sudah Cair tapi Gaji Menggantung

HALSEL — HabarIndonesia. Dugaan pemotongan honor kembali mencuat dari lingkup Pemerintah Desa Busua, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan.

Kali ini, Kepala Desa Busua diduga menahan sebagian pembayaran honor Satlinmas dan petugas kebersihan kantor desa. Keluhan ini disampaikan langsung oleh HA, anggota Satlinmas Desa Busua, Jumat (13/06/2025).

Dalam keterangannya, HA menyebutkan bahwa sejak tahun 2024 hingga pertengahan 2025, ia hanya menerima pembayaran honor sebanyak empat bulan, padahal total yang seharusnya dibayarkan adalah enam bulan.

“Dari tahun 2024 itu masih ada enam bulan belum dibayar, lalu di tahun 2025 baru terima empat bulan. Masih ada dua bulan yang digantung padahal dananya sudah cair,” ujarnya dengan nada kecewa.

Lebih lanjut HA menyampaikan kebingungannya atas sikap Kepala Desa yang diduga sengaja menahan honor tersebut.

“Ini hak kami. Kenapa harus ditahan? Kami ini kerja di lapangan bukan untuk jadi korban janji-janji,” sambungnya dengan geram.

Tidak hanya dari unsur Satlinmas, keluhan serupa juga datang dari petugas kebersihan kantor desa. JS, yang bertugas sebagai tenaga klinik servis, mengaku belum menerima honor selama tujuh bulan kerja.

“Tahun 2024 itu Kades janji mau bayar delapan bulan sekaligus, tapi setelah pencairan yang dibayar cuma empat bulan. Di tahun 2025 saya kerja tiga bulan, dan semua belum dibayar. Jadi totalnya tujuh bulan belum ada hak yang saya terima,” ungkapnya pada Sabtu (14/06/2025).

JS menambahkan bahwa semua pencairan anggaran sudah berlangsung, namun tidak diikuti dengan kewajiban pembayaran kepada para pekerja desa.

“Saya tidak tahu alasan apa lagi. Uang ada, tapi kenapa kami belum dibayar?” tambahnya dengan suara sedih.

Sementara itu, saat dikonfirmasi media, Sekretaris Desa Busua hanya memberikan respon singkat melalui WhatsApp, “Nanti tanya ben?” tanpa penjelasan lebih lanjut. Sedangkan Bendahara Desa tidak bisa dihubungi karena WhatsApp-nya tidak aktif.

Kepala Desa Busua juga belum memberikan tanggapan resmi. Pesan yang dikirim ke nomor pribadinya hanya centang dua, menandakan pesan terkirim namun tak dibalas hingga berita ini diterbitkan.

Warga Desa Busua kini berharap adanya tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan instansi terkait.

Mereka meminta audit menyeluruh atas penggunaan anggaran desa, terutama dana operasional yang menyangkut honor tenaga kerja harian.

“Kami minta dinas terkait jangan tutup mata. Ini bukan lagi soal administrasi, tapi soal keadilan,” pungkas HA.

Dugaan pemotongan dan penahanan honor di Desa Busua menjadi preseden buruk bagi tata kelola keuangan desa.

(Pandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *