Ternate-Habarindonesia. Jalan berlubang yang terletak di depan Kampus B Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, sudah cukup lama mengalami kerusakan. Berdasarkan pantauan media ini pada Rabu, 19 Februari 2025, jalan tersebut terlihat pernah diperbaiki menggunakan campuran semen. Namun, hingga kini jalan tersebut masih saja berlubang, menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan mahasiswa yang sering melewati kawasan tersebut.
Mahasiswa dan warga setempat pun mengeluhkan kondisi jalan yang belum mendapatkan perbaikan yang layak dari pemerintah. Meskipun telah lebih dari lima tahun, kerusakan jalan di area tersebut tetap tidak kunjung diperbaiki.
Aktivitas kampus dan masyarakat yang melewati jalan tersebut semakin terganggu akibat adanya lubang besar yang dapat membahayakan pengguna jalan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Rifaldi Umafagur, seorang mahasiswa UMMU, mengungkapkan keluhannya terhadap kondisi jalan yang sangat membahayakan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
“Kami yang membawa kendaraan beroda dua sering mengalami kecelakaan kecil ketika melewati jalan ini. Banyak mahasiswa yang terpaksa mengambil jalur tepi jalan agar bisa menghindari lubang, bahkan di pertigaan arah ke Pertamina dan jalur menuju kampus UMMU juga masih rusak parah,” katanya. Rifaldi berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut demi kenyamanan dan keselamatan pengendara.
Tidak hanya mahasiswa, warga setempat juga merasa terganggu dengan kondisi jalan yang rusak parah. Rajif Ramdhan Sahib, seorang pemuda Sasa yang juga merupakan sopir angkot, mengungkapkan bahwa mereka sudah mencoba memperbaiki jalan tersebut dengan menggunakan campuran semen, namun hasilnya hanya bertahan sebentar.
“Jalan ini kembali berlubang besar dalam waktu kurang dari setahun. Itu sangat berbahaya bagi pengendara roda dua maupun roda empat,” ungkapnya.
Rajif juga menambahkan bahwa kerusakan jalan ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase. Air hujan yang turun dari hulu tidak mengalir ke saluran drainase yang ada, melainkan langsung menggenangi jalan raya. Selain itu, seringnya kendaraan yang melintas menyebabkan aspal di jalan tersebut tergerus dan rusak.
“Harapan kami, pihak dinas yang bertanggung jawab atas perbaikan jalan ini dapat menangani masalah ini dengan serius, bukan hanya asal perbaiki agar segera rusak kembali,” tambahnya.
Selain itu, sejumlah warga lainnya yang bekerja sebagai ojek, sopir angkot, hingga petani, turut mengeluhkan kerusakan jalan yang menghambat aktivitas sehari-hari mereka. Kondisi jalan yang berlubang sangat mengganggu kelancaran transportasi, baik bagi pengendara maupun bagi mereka yang mengandalkan jalan tersebut untuk keperluan transportasi barang dan hasil pertanian.
Keluhan ini semakin mendesak mengingat banyaknya kecelakaan yang terjadi akibat jalan berlubang. Sejumlah kecelakaan lalu lintas tercatat terjadi di kawasan ini, terutama saat hujan deras yang membuat kondisi jalan semakin berbahaya. Warga setempat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan tersebut.
Mereka juga meminta agar perbaikan jalan dilakukan dengan kualitas yang lebih baik, dengan memperhatikan faktor drainase agar jalan tidak kembali rusak dalam waktu dekat. “Kami hanya ingin jalan yang aman dan nyaman, agar tidak ada lagi kecelakaan yang merugikan pengendara dan warga sekitar,” ujar Rajif.
Dengan adanya keluhan dari masyarakat dan mahasiswa, diharapkan pihak dinas terkait segera merespon dan memperbaiki jalan tersebut agar tidak menambah risiko kecelakaan dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Pemerintah diminta untuk lebih memperhatikan infrastruktur jalan demi kenyamanan dan keselamatan warga serta pengendara yang melintas.
(Eko)