Halbar-Habarindonesia. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, menargetkan pengukuran tanah dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 675 bidang atau sertifikat pada tahun 2025. Target ini ditetapkan berdasarkan alokasi anggaran yang tersedia untuk program tersebut.
Kabid Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Halmahera Barat, Aryos Lusikooy, mengungkapkan bahwa target tersebut akan difokuskan pada tiga desa, yakni Desa Bobaneigo Madihutu, Desa Bangkit Rahmat, dan Desa Hoku-Hoku Kie. Ketiga desa ini dipilih berdasarkan perencanaan dan lokasi yang telah ditetapkan dalam anggaran tahun 2025, Senin 24/02/25.
“Target PTSL tahun depan adalah 675 bidang atau sertifikat, dengan lokus utama di tiga desa yang telah ditentukan. Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mempercepat sertifikasi tanah bagi masyarakat,” ujar Aryos kepada wartawan di kantor BPN Halmahera Barat.
Menurutnya, penurunan target dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan bahwa sebelumnya target awal untuk Halmahera Barat mencapai 2.700 bidang tanah, namun harus dikurangi seiring dengan keterbatasan anggaran.
“Efisiensi anggaran berdampak pada penurunan target. Awalnya kami merencanakan sekitar 2.700 bidang, tetapi karena keterbatasan dana, maka hanya bisa mencapai 675 bidang. Kami tidak bisa memaksakan target yang lebih tinggi jika anggarannya tidak mencukupi,” jelasnya.
Meskipun target mengalami penurunan, BPN Halmahera Barat tetap berupaya agar program PTSL berjalan maksimal. Aryos berharap agar masyarakat yang wilayahnya menjadi prioritas dalam program ini dapat segera melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.
“Dengan keterbatasan anggaran, kami tetap berusaha agar program ini berjalan lancar. Kami juga mengimbau masyarakat untuk aktif dalam proses ini agar sertifikasi tanah dapat segera diselesaikan,” Tutupnya.
(Apot)