Berita  

Banjir Landa Desa Todowongi, 24 Rumah dan Satu Gereja Terendam

HALBAR – HabarIndonesia.id. Hujan deras yang mengguyur Desa Todowongi, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Selasa (23/09/25), menyebabkan banjir besar yang meluap hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu gedung gereja terendam air, serta sejumlah akses jalan utama lumpuh total.

Kepala Desa Todowongi, Marcelina Lobbi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak pukul 13.15 hingga 22.11 WIT, menyebabkan sungai di sekitar desa tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke pemukiman.

“Air mulai masuk ke rumah-rumah warga pada sore hari, dan terus naik hingga malam,” ujarnya.

Tak hanya merendam rumah-rumah warga, banjir juga menutup akses jalan lintas Desa Tuada, jalan menuju Pelabuhan Kontainer, hingga jalur ke Desa Matui.

Hal ini menyebabkan aktivitas warga lumpuh total selama beberapa jam. Sampai berita ini diturunkan, belum ada penanganan darurat dari pihak pemerintah kabupaten.

Menurut data resmi Pemerintah Desa Todowongi, sebanyak 24 rumah warga dan satu gedung Gereja Bukit Hermon terendam banjir.

Pemerintah desa bersama warga bergerak cepat mengevakuasi para korban ke kantor desa dan sebagian lainnya ke rumah keluarga yang lebih aman.

“Langkah evakuasi langsung kami lakukan agar warga tidak terdampak lebih parah,” tambah Marcelina.

Adapun nama-nama kepala keluarga yang terdampak dan satu bangunan Gereja di antaranya:

1. Frets toseho
2. Yohanis Lodarmase
3. Esron lotto
4. Amoris sidarima
5. Jomsen djini
6. Sofyan sihima
7. Yehorta palihema
8. Jemi palihema
9. Afriet bunga
10. Yulius bung
11. Serius tatipang
12. Fredik djurame
13. Mei Sidete
14. Melin Sidete
15. Feskow paling
16. Wempi Laudin
17. Martinus lotto
18. Jemi besinung
19. Josbus saleh
20. Arnesus saleh
21. Yus madea
22. Sandi hatebula
23. Yosias popla
24. Jefry lobby
25. Gereja bukit hermon

Kepala Desa menjelaskan bahwa penyebab utama banjir berasal dari luapan sungai serta tersumbatnya aliran air di bawah jembatan tua desa.

“Jika arus besar membawa batang pohon dan sampah, langsung tertahan di bawah jembatan itu, lalu air pun meluap ke jalan dan rumah warga,” ungkapnya.

Warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah infrastruktur ini, mengingat banjir serupa sudah beberapa kali terjadi setiap musim hujan.

Menurut Marcelina, kondisi ini sangat meresahkan dan membahayakan keselamatan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia.

“Saya mewakili masyarakat Desa Todowongi meminta perhatian serius dari pemerintah. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak. Kami butuh solusi nyata dan penanganan cepat agar hal ini tidak terus terulang setiap tahun,” pungkasnya.

(Aldi Ngofangare)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *