Berita  

Banjir di Grobogan, Jalan Penghubung ke Pati dan Kudus Lumpuh

Grobogan–HabarIndonesia. Hujan deras yang mengguyur wilayah Grobogan sejak siang hingga sore hari menyebabkan banjir melanda sejumlah titik, termasuk jalan penghubung antara Kabupaten Grobogan, Pati, dan Kudus.

Ketinggian air yang mencapai 50 sentimeter membuat banyak kendaraan, terutama sepeda motor, mogok dan terjebak dalam genangan air. Akibatnya, kemacetan panjang tak terhindarkan di jalur provinsi tersebut.

Menurut pantauan di lokasi, banjir paling parah terjadi di Desa Ngabenrejo dan persimpangan Ketapang, Kecamatan Grobogan.

Sejumlah pengendara mencoba menerobos genangan air, tetapi banyak yang akhirnya harus mendorong kendaraannya akibat mesin mati.

Kapolsek Grobogan, AKP Duddy Lukman Prabowo, menjelaskan bahwa banjir ini merupakan dampak dari curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut secara terus-menerus.

“Sejak siang hingga sore tadi, hujan deras mengguyur kawasan ini, menyebabkan air meluap ke jalan. Selain itu, kondisi drainase yang kurang optimal membuat air cepat menggenangi jalan,” ujar AKP Duddy saat ditemui di lokasi banjir pada Rabu 19/03/25.

Selain jalan raya yang terendam, banjir juga mulai masuk ke permukiman warga di beberapa desa.

Sejumlah rumah yang berada di dataran rendah mengalami kebanjiran dengan ketinggian air mencapai satu meter. Warga terpaksa menyelamatkan barang-barang berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi.

Petugas kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan telah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak. Selain itu, petugas kepolisian juga melakukan pengaturan lalu lintas guna mengurangi kemacetan di jalan yang terdampak banjir.

“Kami mengimbau kepada pengendara, terutama sepeda motor dan mobil kecil, untuk mencari jalur alternatif agar tidak terjebak dalam banjir. Jika memungkinkan, sebaiknya tunda perjalanan hingga kondisi kembali normal,” tambah AKP Duddy.

Sementara itu, tim dari BPBD Grobogan masih melakukan asesmen terhadap dampak banjir serta memantau kemungkinan air kembali naik jika hujan terus berlanjut.

Warga yang rumahnya terendam diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.

Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya perbaikan infrastruktur drainase di wilayah tersebut.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

(Autiya Nila Agustina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *