TERNATE – HabarIndonesia. Gerakan Pemuda Marhaenis Maluku Utara (GPM-Malut) kembali menggelar aksi demonstrasi keras dan lantang di depan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara di Jalan Jacob Mansur, Ternate Tengah, dini hari, senin 02/06/25.
Dalam aksi yang memanas ini, massa mendesak agar Kejaksaan Tinggi segera memanggil dan menyelidiki Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Timur, yang diduga kuat terlibat kasus korupsi besar-besaran dalam Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2017–2018.
Ketua GPM-Malut, Hartono, dengan penuh semangat menyatakan bahwa mereka memiliki bukti kuat dan data akurat terkait dugaan korupsi ini.
“Kami menuntut Kejati, KPK RI, dan seluruh aparat penegak hukum segera menyelidiki dugaan korupsi yang terjadi di Haltim. Jangan biarkan penjahat berdasi terus merampok uang rakyat,” tegas Hartono kepada media.
Tak hanya itu, Hartono juga membeberkan dugaan mega-skandal lain yang mencengangkan, seperti penyelewengan dana Covid-19 senilai 28 miliar rupiah, penyelundupan biji nikel ilegal sebanyak 90 ribu ton ore nikel, dan kejahatan perusahaan tambang tanpa IUP yang merusak lingkungan.
“Kerugian negara mencapai puluhan miliar rupiah, rakyat menderita! Ini tak boleh didiamkan,” pekik Hartono dalam orasinya yang membakar semangat massa.
Hartono, dengan tegas dan menuntut keras kepada Polda Malut, Kejati Malut, dan KPK RI.
“Kami mendesak pengusutan tuntas dugaan korupsi yang merajalela di Halmahera Timur! Jangan biarkan keadilan mandek,” serunya lantang di tengah massa aksi.
Lebih jauh, Hartono menuntut aparat hukum menelusuri pembangunan Asrama BPK yang diduga disokong dana APBD Haltim, yang kuat dugaan melibatkan Sekda Haltim.
“Ini proyek yang patut didalami! Kami mencium aroma busuk korupsi di sini. Segera bongkar dan adili semua pihak yang terlibat,” teriak Hartono dengan penuh amarah.
Tak lupa, Hartono mengingatkan bahwa kepercayaan rakyat pada hukum dipertaruhkan.
“Kami ingin hukum yang adil dan tegas! Jangan biarkan rakyat kecewa dan kehilangan kepercayaan! Tegakkan kedaulatan rakyat dan ciptakan keadilan sosial,” tegasnya mengakhiri orasi yang mengguncang kantor Kejaksaan tinggi.
Aksi demonstrasi GPM-Malut ini pun menjadi peringatan keras bagi para penegak hukum dan pejabat yang bermain api dengan uang rakyat.
“Haltim harus bersih dari korupsi! Jangan ada lagi pejabat kotor yang bebas melenggang di atas penderitaan rakyat,” seru Moderator.
(Agis)