Ternate-Habarindonesia. Warga Pulau Hiri, khususnya di Kelurahan Dorari Isa dan Tafraka, kini tengah dilanda keresahan akibat tidak berfungsinya pasokan air yang sudah berlangsung lebih dari satu minggu.
Masalah utama yang dikeluhkan adalah rusaknya pompa mesin yang seharusnya mengalirkan air kepada warga, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari PDAM untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sabtu 15/02/25.
Menurut penuturan salah seorang warga Dorari Isa, dengan inisial S, pihak PDAM tampaknya tidak menunjukkan upaya serius dalam memperbaiki pompa yang rusak.
“Sudah lebih dari seminggu air tidak mengalir, dan kami khawatir, menjelang bulan puasa nanti, air tidak akan tersedia. Kami terpaksa mengambil air dari sumur umum di pesisir pantai,” ungkapnya S, kepada awak media.
Krisis air ini sudah dirasakan cukup lama, terutama bagi warga yang tinggal di dua kelurahan tersebut, yaitu Dorari Isa dan Tafraka. Mereka harus berjalan jauh menuju sumur umum yang terletak di bibir pantai, yang kini menjadi satu-satunya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga lain, RS, juga menyampaikan kekhawatirannya. Ia menambahkan, “Dari pihak PDAM katanya pompa air sudah dipesan jauh-jauh hari, dan dalam satu atau dua hari lagi akan normal. Namun, hingga saat ini, sudah lebih dari seminggu, tidak ada kabar atau informasi apapun mengenai pompa yang dijanjikan.” katanya RS kepada awak media.
Kondisi ini semakin memperburuk kehidupan warga yang sangat bergantung pada air bersih. Apalagi, menjelang bulan suci Ramadan, kebutuhan air semakin tinggi, baik untuk konsumsi maupun untuk keperluan ibadah seperti wudhu. Warga pun semakin cemas jika masalah ini tak segera diselesaikan.
Sebagian besar warga berharap agar pihak PDAM segera turun tangan untuk memperbaiki pompa yang rusak. “Kami berharap PDAM bisa segera mengambil tindakan dan memperbaiki pompa mesin agar pasokan air segera normal kembali,” harap RS.
Selain itu, mereka juga mengingatkan bahwa ketersediaan air adalah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi warga Pulau Hiri, terutama di tengah situasi yang sudah semakin sulit ini. “Jangan biarkan kami terus-menerus menghadapi masalah ini, apalagi menjelang bulan puasa,” tambahnya.
Warga Pulau Hiri pun berharap agar PDAM tidak hanya berjanji, tetapi benar-benar memberikan solusi yang tepat dan cepat. Tanpa adanya perhatian yang serius, kelangsungan hidup warga yang bergantung pada air bersih bisa terancam.
(Eko)