Ternate-Habarindonesia. Puluhan siswa SMA Negeri 3 Kota Ternate, khususnya kelas XII, menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah pada tanggal 5 Februari 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas keterlambatan proses penginputan data dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang dinilai tidak selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Dalam aksi tersebut, para siswa membawa umbul-umbul bertuliskan “Sekolah Lalai Murid Terbengkalai”. Mereka menilai operator sekolah belum bekerja secara maksimal dalam menginput data siswa yang terdaftar, yang seharusnya dapat mengikuti ujian Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Koordinator aksi, Dwi Mitasari D. Nur, menyampaikan, “Kami yang sudah terdaftar sebagai PDSS atau siswa yang memenuhi syarat untuk dipilih, tidak dapat mengikuti tes SNBP,” ujarnya Dwi Mitasari dengan tegas. Ia menambahkan bahwa meskipun mereka sudah terdaftar sebagai siswa Eligible, namun proses penginputan data belum selesai.
Dalam Aksi tersebut terdapat ada tiga tuntutan ialah:
- Operator wajib menyelesaikan PDSS sebelum jam 17:00
- Jika operator tidak menyelesaikan PDSS maka sekolah harus membiayai bimbel bagi 106 siswa SNBP
- Penurunan Operator atau di ganti
Dwi juga memaparkan bahwa dari total 106 siswa yang terdaftar sebagai Eligible, hanya 21 nama yang sudah terinput ke dalam sistem PDSS. Sementara itu, pendaftaran untuk SNBT yang dibuka sejak 6 hingga 31 Januari, serta pembukaan kembali pada 2 hingga 5 Februari untuk finalisasi PDSS, masih jauh dari kata selesai bagi mereka.
Para siswa berharap pihak sekolah dan operator PDSS segera menyelesaikan masalah ini agar mereka dapat mengikuti ujian seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika masalah ini tidak segera ditangani, para siswa khawatir tidak bisa mengikuti ujian yang sangat penting bagi kelanjutan pendidikan mereka.
Pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi yang dilakukan oleh para siswa tersebut. Namun, para siswa menegaskan bahwa mereka akan terus menuntut kejelasan hingga masalah ini diselesaikan.
(Eko)