TERNATE – HabarIndonesia.id. Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Nasional 2025 untuk wilayah Maluku Utara resmi dilepas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, mewakili Gubernur, di Pelabuhan A. Yani Ternate, Rabu (11/6).
Dalam seremoni pelepasan yang penuh makna itu, sebanyak Rp4 miliar uang tunai diberangkatkan menuju lima titik lokasi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil) menggunakan KRI Tatihu 853 milik TNI AL.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan, Sekprov menegaskan pentingnya uang sebagai instrumen vital dalam aktivitas perekonomian masyarakat. Uang, menurutnya, tidak hanya sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai satuan hitung, penyimpan nilai, dan standar pembayaran dalam sistem ekonomi nasional.
Lebih jauh, Samsuddin menyatakan bahwa inisiatif BI melalui ERB sangat strategis untuk menjawab tantangan keterbatasan akses keuangan di wilayah 3T.
“Program ini memastikan masyarakat di daerah terpencil tetap memiliki akses terhadap uang Rupiah yang layak edar,” ujar Sekprov.
Ia juga mengapresiasi sinergi kuat antara Bank Indonesia dan TNI AL yang telah menjadikan ekspedisi ini tidak hanya logistik keuangan, tapi juga misi negara dalam menjaga kedaulatan ekonomi melalui distribusi Rupiah.
“Kami percaya, dengan dukungan penuh dari TNI AL, distribusi ke lima wilayah dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, dalam laporannya menjelaskan bahwa kerja sama strategis antara BI dan TNI AL telah berlangsung sejak 2012 dan diperpanjang melalui Nota Kesepahaman terbaru pada 2022.
“Kegiatan ini menjadi ekspedisi ke-6 dari total 18 agenda nasional yang dijadwalkan sepanjang tahun 2025,” ujarnya.
ERB Malut akan menjangkau Pulau Sanana, Taliabu, Obi, Bacan, dan Batang Dua. Masing-masing lokasi akan menjadi titik pelayanan penukaran uang sebagai bagian dari implementasi kebijakan clean money policy. Total dana yang dibawa dalam ekspedisi kali ini mencapai Rp4 miliar.
Menurut Dwi, tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadikan distribusi uang tunai sangat kompleks. Selain kendala cuaca dan moda transportasi, edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas uang juga menjadi perhatian khusus.
“Uang yang lusuh, robek, atau distaples masih banyak beredar, dan ini butuh edukasi terus-menerus,” katanya.
Di sisi lain, peran TNI AL disebut sangat krusial. “Sinergi ini mempertemukan dua misi penting: TNI AL menjaga kedaulatan teritorial, sementara BI menjaga kedaulatan mata uang,” tambah Dwi, menegaskan arti penting kerja sama lintas lembaga negara dalam satu visi nasional.
Komandan Lanal Ternate, Kolonel Laut (P) Gurtom Fartianto, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh.
“Kami tidak hanya menjamin keamanan logistik, tetapi juga memastikan bahwa misi ini menyentuh langsung masyarakat di titik-titik terluar,” ujarnya.
Kolonel Gurtom menambahkan bahwa KRI Tatihu 853 akan menjadi armada utama dalam pelaksanaan ERB kali ini. Kapal ini merupakan bagian dari sistem pertahanan laut yang juga difungsikan untuk misi kemanusiaan dan distribusi nasional.
“Ini adalah bagian dari tugas mulia menjaga keutuhan dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri,” katanya.
Kegiatan ERB juga dibarengi dengan kampanye edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, yang merupakan bagian dari literasi keuangan nasional. Edukasi ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan menggunakan uang Rupiah dengan baik.
Masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan ini mengaku sangat terbantu. Selain mendapatkan uang baru yang jarang mereka jumpai, mereka juga merasakan kehadiran negara dalam bentuk nyata melalui pelayanan langsung dari BI dan TNI AL.
“Kegiatan ini tidak hanya menyalurkan uang, tapi juga membawa harapan dan perhatian negara kepada kami,” ungkap salah satu warga.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara berharap program seperti ini terus berlanjut dan semakin diperkuat di masa depan.
“Kami mendukung penuh setiap langkah nyata yang mendekatkan negara kepada rakyatnya, hingga ke pulau-pulau terjauh,” tutup Sekprov.
(Red/Humas)