Berita  

Anak Kepala Desa Diduga Ancam Warga, Masyarakat Desak Penegakan Hukum

HALSEL — HabarIndonesia. Anak dari Kepala Desa Busua, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, kembali menjadi sorotan setelah diduga melakukan tindakan pengancaman terhadap seorang warga bernama Fauzi.

Kejadian ini memicu kemarahan publik dan menyoroti lemahnya respons pemerintah desa terhadap tindakan yang berulang kali dilakukan oleh pelaku, Sabtu 03/05/25.

Fauzi mengungkapkan bahwa insiden terjadi saat ia sedang duduk santai. Tiba-tiba, anak kepala desa tersebut muncul dalam kondisi diduga mabuk dan langsung melontarkan kata-kata kasar serta ancaman fisik.

“Dia bilang akan memukul dan menangkap saya, seolah-olah dia punya kuasa atas hukum,” ujar Fauzi.

Menurut Fauzi, ini bukan kali pertama anak dari oknum kades itu berperilaku semena-mena. Ia mengaku sudah pernah melaporkan tindakan serupa ke pihak pemerintah desa, namun tidak mendapatkan tanggapan atau penyelesaian yang berarti.

“Sepertinya dia merasa tidak bisa disentuh hukum karena status orang tuanya,” katanya dengan nada kecewa.

Sikap arogan dan tindakan yang mengarah pada kekerasan ini semakin memperburuk citra kepemimpinan di desa tersebut. Masyarakat mulai mempertanyakan integritas dan keseriusan aparat desa dalam menjaga ketertiban serta keadilan bagi warganya.

“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak. Jangan tunggu sampai warga kehilangan kepercayaan pada sistem hukum,” tegas Oji, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Ia menilai bahwa ketidakadilan yang dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi kehidupan bermasyarakat.

Kasus ini menjadi refleksi nyata tentang bagaimana kekuasaan bisa disalahgunakan ketika tidak ada pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.

Masyarakat pun semakin lantang menyuarakan perlunya tindakan nyata dari aparat kepolisian untuk menghentikan tindakan semena-mena ini.

Warga berharap pihak berwenang segera menindak lanjuti laporan yang masuk dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. “Kami tidak ingin ada warga yang menjadi korban berikutnya karena pembiaran seperti ini,” pungkas Fauzi.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *