Ternate-HabarIndonesia. Di tengah hiruk-pikuk Ramadan, para penjual takjil mulai memenuhi sudut-sudut kota, menawarkan berbagai hidangan berbuka puasa. Salah satu di antaranya adalah Ibu Hamida, seorang perempuan tangguh yang menjajakan takjil di Kota Ternate demi menghidupi keluarganya. Rabu 05/03/25.
Ibu Hamida bukanlah penduduk asli Ternate. Ia berasal dari Weda, Halmahera Tengah, namun setelah menikah, ia menetap di kota ini bersama suaminya. Hidup tidak selalu mudah baginya. Sebelum Ramadan, ia bekerja serabutan, mulai dari menjaga anak orang hingga berjualan kecil-kecilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, saat bulan puasa tiba, ia melihat peluang yang lebih besar dengan menjual takjil. Dengan meja sederhana, ia menyusun aneka gorengan yang dijual tiga buah sepuluh ribu rupiah, serta berbagai jenis es dengan harga lima hingga sepuluh ribu rupiah. Pendapatannya pun tidak menentu. “Kadang bisa dapat Rp600.000, kadang di bawah itu” ujarnya sembari sibuk melayani pembeli.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hasil jualan takjil ini juga menjadi tumpuan bagi keluarganya. Ibu Hamida memiliki dua anak seorang perempuan dan seorang laki-laki. Anaknya yang perempuan sudah menyelesaikan kuliah, sementara anak laki-lakinya hanya tamat SMA dan kini membantu sang ibu berjualan.
Ketika ditanya apakah ia lelah, ia hanya tersenyum. “Kalau bukan kita yang berusaha, siapa lagi ? Hidup harus terus berjalan” katanya sinkat sembari senyum.
Perjuangan Ibu Hamida adalah potret nyata ketangguhan seorang ibu di tengah kerasnya kehidupan. Di balik jajanan takjil yang kita nikmati saat berbuka, ada keringat dan kerja keras yang tidak banyak orang sadari.
Bagi Ibu Hamida Ramadan bukan hanya bulan suci, tetapi juga kesempatan untuk mengais rezeki dengan penuh harapan. Sementara langit senja di Ternate perlahan berubah menjadi gelap, ia masih setia berdiri di lapaknya, memastikan setiap pelanggan mendapat takjil terbaik buatannya.
(Opal)