Berita  

Tradisi Ziarah Kubur Paska Shalat Idul Fitri di Pati, Antara Makna dan Kebersamaan

PATI–HabarIndonesia. Tradisi ziarah kubur seusai Shalat Idul Fitri menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Warga di beberapa kecamatan, seperti Winong dan Jaken, melaksanakan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan keluarga yang telah berpulang.

Di Kecamatan Jaken, tradisi ini diawali dengan membersihkan makam sehari sebelum Idul Fitri. Menurut Kapit dan Sarminto, warga Desa Sidoluhur, membersihkan makam merupakan bentuk bakti kepada keluarga yang telah meninggal.

“Biasanya sehari sebelum Lebaran, warga ramai-ramai membersihkan makam. Ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun agar saat ziarah nanti, makam terlihat bersih dan rapi,” ujar Kapit.

Sementara itu, di Kecamatan Winong, warga juga melakukan tradisi serupa. Menurut Mbak Aini, salah satu warga Winong, masyarakat setempat ada yang membersihkan makam sebelum Lebaran dan ada pula yang merapikannya setelah Shalat Idul Fitri sebelum berziarah.

“Di sini kurang lebih sama, ada yang membersihkan makam sehari sebelumnya, tapi ada juga yang setelah shalat Id langsung merapikan dulu sebelum berdoa,” katanya.

Tradisi ziarah kubur seusai Shalat Idul Fitri ini diyakini sebagai wujud penghormatan kepada leluhur sekaligus sebagai pengingat akan kematian.Bagi banyak warga, momen ini juga menjadi ajang berkumpul keluarga dan mempererat tali silaturahmi.

Budayawan lokal, Ahmad Supriyadi, menjelaskan bahwa tradisi ini mencerminkan nilai-nilai Islam yang kental dengan penghormatan terhadap orang tua dan leluhur.

“Dalam Islam, mendoakan keluarga yang telah wafat adalah amalan yang dianjurkan. Tradisi ini juga mengajarkan kebersamaan serta menghargai jasa orang tua dan leluhur yang telah lebih dulu berpulang,” jelasnya.

Ziarah kubur tidak hanya menjadi aktivitas spiritual, tetapi juga bagian dari budaya lokal yang terus dijaga dari generasi ke generasi.

Dengan tradisi ini, masyarakat Pati, khususnya di Kecamatan Jaken dan Winong, terus mempertahankan nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur dalam perayaan Idul Fitri mereka.

 

(A. Rima Mustajab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *