HALSEL – HabarIndonesia. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara, akhirnya turun tangan melakukan pembersihan besar-besaran di sepanjang ruas jalan yang membentang dari Desa Matuting hingga Desa Lelewi di Kecamatan Gane Timur Tengah.
Aksi ini menyasar tujuh titik jembatan dan mencakup total panjang 10 kilometer jalan yang selama bertahun-tahun terbengkalai.
Saat awak media meninjau lokasi pada Rabu, 23 Juli 2025, terlihat jelas alat berat dan para pekerja sibuk menebang rumput dan memotong pohon yang sudah menutupi badan jalan.
Koordinator lapangan, Rinaldi, menegaskan bahwa pembersihan ini adalah respon atas keluhan masyarakat sekaligus instruksi langsung dari Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara, Risman Riyanto.
“Jalan ini sudah hampir empat tahun tidak disentuh, rumput dan pohon tumbuh liar, sampai-sampai orang naik motor dan mobil sering kecelakaan karena jarak pandang tertutup. Ini sangat membahayakan warga,” tegas Rinaldi dengan nada prihatin.
Menurutnya, selama bertahun-tahun masyarakat hanya bisa pasrah dengan kondisi jalan rusak, berlubang, dan tertutup rumput. Akibatnya, akses transportasi terganggu dan mobilitas warga terganggu, terutama saat malam hari atau musim hujan. Bahkan, beberapa kecelakaan telah terjadi akibat jarak pandang yang terganggu oleh tumbuhan liar yang tak pernah dibersihkan.
Pembersihan ruas jalan ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari ke depan. Setelahnya, tim akan langsung bergerak menuju Desa Sawat, Kecamatan Gane Timur Selatan, untuk memperbaiki salah satu jembatan yang rusak berat akibat banjir beberapa bulan lalu.
“Kami sudah survei, dan kondisinya sangat tidak layak. Harus segera diperbaiki agar tidak memutus akses warga,” terang Rinaldi.
Selain PUPR, Rinaldi juga mendesak agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turut ambil bagian dalam menangani persoalan infrastruktur jalan dan lingkungan di wilayah Gane Timur.
Ia menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antarinstansi agar hasil pembangunan lebih merata dan berkelanjutan.
“Kami butuh perhatian serius, jangan sampai setelah kami bersihkan, enam bulan kemudian kembali seperti hutan,” katanya menyindir.
Ia juga menambahkan, jalan yang bersih bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga keselamatan dan ekonomi masyarakat. Transportasi lancar berarti perputaran ekonomi berjalan.
Rinaldi berharap, langkah cepat PUPR ini menjadi awal dari perubahan besar dalam penanganan infrastruktur di wilayah pedalaman Halsel.
“Jalan yang bersih, terang, dan aman akan menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, Jalan bersih, ekonomi bangkit, rakyat selamat,” pungkasnya.
(Munces)