Berita  

PC IMM Kepulauan Sula Gelar Musyawarah Cabang yang Ke-IX Periode 2025-2026

SULA – HabarIndonesia. Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (PC IMM) Kepulauan Sula, menggelar Musyawarah yang ke-IX periode 2025-2026, bertajuk “Merawat IMM, Lestarikan Budaya, Demi Terwujudnya Sula Bahagia,” berlangsung di Auditorium Istana Daerah, pada Sabtu (12/7/2025).

Sekretaris DPD IMM Maluku Utara Fitriyani Ashar dalam sambutan yang penuh makna, menekankan pentingnya menjadikan musyawarah bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan sebagai momentum evaluasi, refleksi, dan perencanaan arah perjuangan IMM ke depan.

“Musyawarah bukan sekadar agenda rutin. Ini adalah ruang untuk mengevaluasi langkah, merefleksikan nilai, dan merancang masa depan. Kita tidak hanya memilih pemimpin baru, tapi juga menetapkan arah gerak IMM dalam menjawab tantangan zaman,”

Fitriyani mengatkan bahwa, IMM bukan hanya organisasi mahasiswa biasa. IMM adalah ruang pembelajaran, pengkaderan, dan medan perjuangan yang harus senantiasa dijaga idealismenya serta dirawat semangatnya tanpa kehilangan akar budaya lokal.

“Budaya bukan hanya tentang tarian atau pakaian adat. Budaya adalah nilai, etika, dan cara hidup yang membentuk jati diri. Ketika IMM melestarikan budaya, sejatinya kita sedang menjaga keberlanjutan nilai luhur bangsa di tengah derasnya arus pragmatisme dan modernisasi,”

Ia menekankan bahwa Sula Bahagia bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah visi kolektif tentang masyarakat yang hidup dalam harmoni, sejahtera lahir dan batin, berakar kuat pada nilai-nilai agama dan budaya.

Namun, Fitriyani juga menyoroti adanya luka sosial yang masih membekas di balik keindahan budaya Sula. Salah satu isu yang ia angkat adalah meningkatnya angka kekerasan seksual di Maluku Utara, di mana Kabupaten Kepulauan Sula menempati posisi ketiga tertinggi setelah Halmahera Utara dan Kota Ternate.

“Bagaimana mungkin kita bicara tentang kebahagiaan jika kasus kekerasan seksual terus meningkat dan masih dianggap tabu, disembunyikan, bahkan diabaikan oleh pemerintah Maluku utara terkhusus kabupaten kepulauan sula dan aparat setempat” kritiknya dengan tegas.

Fitriyani pun menyerukan agar kader IMM, khususnya generasi PC IMM Sula, tidak tinggal diam. Mereka harus mengambil peran aktif dalam menghadapi isu-isu sosial yang ada, menjadi pelopor perubahan, serta membumikan nilai-nilai IMM di tengah realitas lokal.

“Ketika nilai IMM dibumikan dan budaya dijaga, kita tidak sedang bicara mimpi kosong. Kita sedang menenun harapan lewat kerja-kerja nyata: kader IMM yang progresif, organisasi yang sehat, dan masyarakat yang tercerahkan,”

Diakhir sambutan, Fitriyani Ashar mengajak seluruh peserta musyawarah untuk menjadikan forum ini sebagai tonggak kebangkitan moral dan intelektual kader IMM Sula.

“Semoga keputusan-keputusan immawan dan immawati hari ini membawa keberkahan dan manfaat jangka panjang bagi ikatan. Mari bermusyawarah dengan sehat dan penuh tanggung jawab untuk menentukan masa depan IMM suka yang lebih bermakna,” Pungkasnya

(Opal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *