KUDUS–HabarIndonesia. Parade Sewu Kupat kembali digelar dengan meriah di Taman Ria Colo, Kudus, pada Senin (7/4/2025).
Ribuan masyarakat dari Kecamatan Dawe tumpah ruah memeriahkan kirab gunungan lepet, ketupat, serta hasil bumi dalam tradisi tahunan yang digelar sejak 2007 ini.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, yang hadir didampingi oleh Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton dan Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Endhah Sam’ani Intakoris.
Dalam sambutannya, Sam’ani menegaskan bahwa pemerintah daerah terus hadir dan mendukung Parade Sewu Kupat sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus potensi pariwisata.
“Tahun depan, kami berencana memecahkan rekor MURI untuk Sewu Kupat. Ini adalah komitmen kami bersama masyarakat Dawe untuk mengangkat tradisi lokal menjadi destinasi wisata internasional,” ujar Sam’ani.
Dalam prosesi kirab, tandu gunungan lepet dan ketupat diarak oleh warga dari 18 desa di Kecamatan Dawe serta RW di Desa Colo.
Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah, menjelaskan bahwa tradisi ini menjadi wadah partisipasi dan kebanggaan masyarakat dalam menjaga kearifan lokal.
Musthofa, salah satu penggagas Parade Sewu Kupat sekaligus anggota DPR RI Komisi XI, turut hadir dan menjelaskan bahwa acara ini telah konsisten berlangsung sejak 2007.
“Saya sanggat mengapresiasi seluruh pihak yang terus mendukung, termasuk Bupati, Forkopimda, hingga masyarakat dan ormas,” Ucapnya
Pada kesempatan itu, masyarakat juga diimbau untuk tertib saat mengambil ketupat dan lepet, tanpa berebut. Bupati Kudus turut menyampaikan dukungannya terhadap para pelaku UMKM lokal yang ikut ambil bagian memeriahkan acara.
Sebagai rangkaian acara, Bupati Kudus turut mengikuti seluruh prosesi ziarah ke Makam Sunan Muria, membuka kirab Parade Sewu Kupat, serta hadir dalam puncak acara di panggung Taman Ria Colo.
Keunikan lokasi yang berada di sekitar Makam Sunan Muria serta pemandangan alam Desa Colo turut menambah daya tarik wisata budaya ini.
Parade Sewu Kupat tak hanya menjadi simbol kebersamaan dan toleransi, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat dan promosi budaya lokal Kudus ke mata dunia.
(Autiya Nila Agustina)