JAKARTA – HabarIndonesia. Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia. Salah satu tokoh nasional, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si., yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, telah meninggal dunia pada Kamis pagi, 31 Juli 2025, pukul 04.25 WIB.
Informasi tentang wafatnya Suryadharma Ali dikonfirmasi oleh Astri Nasution, Staf Khusus Menteri Agama Nasaruddin Umar. Saat dihubungi awak media, Astri menjawab singkat, “Iya benar,” membenarkan kabar yang telah lebih dulu menyebar melalui berbagai kanal informasi.
Semasa hidupnya, Suryadharma Ali dikenal luas sebagai tokoh yang berpengaruh dalam bidang politik dan keagamaan. Ia menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia selama dua periode, yakni pada tahun 2004–2009 di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Kabinet Indonesia Bersatu I), dan kembali dipercaya menjabat di periode 2009–2014 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
Selain menjadi menteri, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjadikannya sebagai salah satu figur sentral dalam partai berbasis Islam tersebut. Gaya kepemimpinannya dikenal tegas namun komunikatif, dan ia kerap menjadi jembatan antara pemerintah dan umat beragama.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jl. Cipinang Cempedak I No. 30, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak pagi hari, rumah duka mulai didatangi pelayat dari berbagai kalangan, termasuk pejabat negara, tokoh masyarakat, dan warga umum yang hendak memberikan penghormatan terakhir.
Prosesi pemakaman direncanakan akan dilakukan setelah salat Zuhur di kompleks Pondok Pesantren Miftahul’Ulum, Jl. KH. Ahmad, Kampung Mariuk, RT 002/008, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Lokasi tersebut dikenal sebagai kawasan pendidikan keagamaan yang memiliki kedekatan spiritual dengan keluarga almarhum.
Berbagai ucapan belasungkawa mengalir dari masyarakat dan tokoh nasional, yang mengenang Suryadharma Ali sebagai pribadi yang sederhana, religius, dan berdedikasi tinggi terhadap tugas-tugas kenegaraan. Meskipun pernah menghadapi tantangan politik dan hukum di masa akhir jabatannya, jasa dan kontribusinya tetap diingat oleh banyak pihak.
Kepergian Suryadharma Ali menorehkan duka bagi bangsa ini, namun juga meninggalkan warisan pemikiran dan semangat pengabdian yang akan terus dikenang. Semoga Allah SWT menerima segala amal baiknya, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.
(Jain)