TERNATE – HabarIndonesia. Konsorsium Advokasi Tambang (KATAM) Maluku Utara (Malut) mengapresiasi keberanian Harita Nickel yang membuka diri terhadap pengawasan publik melalui film dokumenter Tempo TV.
Dua hari ini Tempo TV menggelar nonton bareng dan diskusi film dokumenter di dua tempat berbeda, yakni XXI Jatiland Mall Ternate dan Aula Nuku Gedung Rektorat Universitas Khairun (Unkhair).
Di dua tempat itu, Tempo TV memutar dua judul film dokumenter berbeda, yakni Yang Mengalir di Kawasi dan Ngomi O Obi (Kami yang di Obi). Dua film itu, menurut KATAM, adalah bentuk transparansi terkait operasi pertambangan Harita Nickel di Pulau Obi.
“Transparansi seperti ini sangat kami dukung. Selama ini masyarakat Maluku Utara ingin tahu kondisi riil operasi tambang dan dampaknya terhadap lingkungan. Film ini memberikan gambaran objektif yang selama ini kami tunggu,” ujar Julfandi Gani, Sekretaris Jenderal KATAM Maluku Utara, Selasa (15/6).
Dokumenter berdurasi 30 menit yang ditayangkan 14 Juli 2025 ini menampilkan detail proses pengelolaan air, sistem monitoring real-time, dan upaya konservasi yang dilakukan perusahaan.
Menurut Julfandi, data yang disajikan seperti tingkat konduktivitas air Danau Karo sebesar 8,6 mikrometer menunjukkan komitmen perusahaan untuk transparan terhadap kondisi lingkungan.
“Kami juga melihat ini sebagai langkah konstruktif untuk mengedukasi publik, terutama masyarakat lingkar tambang. Dan ini adalah bukti bahwa perusahaan tidak hanya ingin terlihat baik, tetapi benar-benar berkomitmen pada praktik pertambangan berkelanjutan,” tambahnya.
KATAM berharap film ini menjadi langkah awal untuk dialog yang lebih terbuka antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.
“Transparansi harus diiringi dengan pelibatan masyarakat yang lebih luas dalam setiap tahapan operasi tambang,” sebut Julfandi.
Sebagai organisasi yang konsisten mengadvokasi praktik pertambangan berkelanjutan, KATAM siap mendampingi proses ini untuk mewujudkan tambang yang bertanggung jawab di Maluku Utara.
(red)