Berita  

Kades Todowongi Harumkan Maluku Utara di Beijing, Bicara di Forum Internasional

TERNATE – HabarIndonesia. Kepala Desa Todowongi, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Marcelina Loby, resmi menjadi salah satu dari 28 kepala desa se-Indonesia yang diundang mengikuti Seminar Pengembangan Kapasitas Kepala Desa yang digelar di Beijing, Tiongkok, sejak 26 Juni hingga 9 Juli 2025.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta dan Academy for International Business Officials (AIBO), Kementerian Perdagangan Tiongkok.

Dengan mata berkaca-kaca, Marcelina menyampaikan rasa haru dan bangganya atas kesempatan langka tersebut. Ia menjadi satu-satunya perempuan dari Maluku Utara yang dipercaya hadir dalam forum prestisius itu.

“Saya tidak menyangka bisa berada di panggung internasional, menyuarakan potensi dan semangat desa kecil saya di hadapan dunia,” ucap Marcelina melalui sambungan WhatsApp kepada HabarIndonesia.id, Sabtu (28/06/2025).

Tak sekadar hadir, Marcelina mendapat kehormatan untuk berbicara langsung di depan para perwakilan kedutaan dan kepala desa se-Indonesia.

Dalam paparannya, ia membagikan potret pembangunan desa serta potensi aset Desa Todowongi yang sedang dikembangkan, sebagai contoh kecil dari semangat desa-desa Indonesia dalam membangun dari bawah.

“Ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tapi kebanggaan untuk masyarakat saya di Todowongi, yang selalu mendukung langkah saya. Saya merasa mewakili suara mereka di forum ini,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Selama di Beijing, para peserta tak hanya mengikuti seminar, namun juga diajak berkunjung ke berbagai lokasi untuk mempelajari model pengembangan desa di Tiongkok.

Salah satu yang membekas bagi Marcelina adalah kunjungan ke pusat kerajinan tirai bambu yang menginspirasi gagasan kreatif untuk dibawa pulang ke desanya.

“Saya membayangkan bagaimana jika rotan yang ada di desa kami bisa dikembangkan seperti di sini. Menjadi produk unggulan, menjadi kebanggaan lokal yang bernilai ekspor,” ujar Marcelina penuh semangat.

Ia menyampaikan rencana untuk mengembangkan sentra kerajinan tangan berbahan rotan di Todowongi, mulai dari kursi, keranjang, hingga pernak-pernik yang bernilai jual. Upaya ini tak hanya untuk meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga menjaga warisan kearifan lokal.

Lebih dari itu, pengalaman internasional ini membuka mata dan wawasannya terhadap arah pembangunan desa yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kami harus siap dengan perubahan, dan desa harus jadi tempat tumbuhnya ide-ide besar dari akar rumput,” katanya mantap.

Marcelina berkomitmen untuk terus belajar dan mencari peluang demi membawa desanya lebih maju.

“Saya pulang bukan hanya membawa kenangan, tapi membawa semangat, ilmu, dan misi untuk membuat Todowongi lebih baik,” tuturnya.

“Pengalaman ini akan selalu saya kenang sebagai titik balik yang menguatkan saya untuk terus melayani. Saya datang ke Beijing bukan hanya sebagai seorang kepala desa, tapi sebagai duta kecil dari pelosok Indonesia yang ingin desanya bersinar,” pungkas Marcelina dengan penuh haru.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *