HALSEL – HabarIndonesia. Warga digegerkan dengan penemuan sesosok pria yang telah tak bernyawa bersama sepeda motornya di sebuah kali kecil, tepat di perbatasan antara Desa Lelewi dan Desa Tagia, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan. Kejadian ini diperkirakan terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 23.00 WIT.
Korban diketahui bernama Jafar Robo, akrab disapa Nok, warga Desa Matuting. Jenazahnya ditemukan oleh seorang warga Tagia bernama Olfi, saat hendak pulang dari kebun pada Sabtu pagi (23/08) sekitar pukul 06.48 WIT.
“Saya mau buang air kecil di sekitar kali mati. Waktu itu saya lihat ada motor tergeletak dan seorang pria terkapar, sebagian tubuhnya sudah berada di dalam air. Saya langsung lari ke Desa Tagia untuk memberitahu warga,” ujar Olfi kepada awak media HabarIndonesia.id.
Menurut Olfi, saat ditemukan, korban dalam posisi terjepit di atas sepeda motor jenis Honda Sonic dan tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Warga kemudian berbondong-bondong menuju lokasi untuk memastikan kondisi korban.
“Saat kami tiba, wajah korban sudah dalam air, tersungkur, dan tak bergerak. Kami semua langsung sadar bahwa korban sudah meninggal dunia,” lanjutnya.
Warga lainnya, Arnikus, menambahkan bahwa korban sempat singgah di Desa Tagia beberapa menit sebelum melanjutkan perjalanan menuju Desa Bisui sekitar pukul 23.00 WIT. Kabar duka tersebut mengejutkan banyak warga karena korban dikenal baik dan ramah.
Keterangan tambahan datang dari kerabat korban, Ibu Jana, yang menyebutkan bahwa Jafar sebelumnya berangkat dari Desa Matuting bersama pamannya, Pango, namun tidak diketahui tujuan pastinya.
Pango, saat di temui oleh awak media menjelaskan, setelah dalam perjalanan bersama korban sempat singa di Desa Tagia, mereka sempat beristirahat sebentar di rumah ibu Jana. Sekitar pukul 23.00 WIT malam, dirinya pun langsung tertidur sambil berbaring. Saat ia terbangun, saudara korban sudah tidak ada di tempat dan diketahui telah keluar membawa motor. Namun, ia tidak tahu ke arah mana ia pergi.
“Saya bangun sekitar pukul 3 pagi, tapi Jafar tidak kembali. Akhirnya saya menginap di rumah Mama Bugis di Tagia. Pagi-paginya saya diberi tahu bahwa dia jatuh ke kali dan sudah meninggal,” ungkap Pango saat diwawancarai di lokasi.
Warga dari tiga desa yakni Tagia, Lelewi, dan Bisui bergotong royong mengevakuasi jenazah dari dalam kali menuju pinggir jalan sembari menunggu pihak kesehatan dan ambulans tiba untuk membawa jenazah ke rumah duka di Desa Bisui.
Setelah dikonfirmasi dengan pihak keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah korban di desa Bisui untuk prosesi pemakaman. Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, peristiwa ini diduga merupakan kecelakaan tunggal.
“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. Kami percaya ini sudah menjadi kehendak Tuhan,” ujar Masita dan Sarifa.
Lebih jauh, Masita dan Sarifa perwakilan keluarga korban, sembari menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang telah membantu proses evakuasi dan pemakaman.
(Munces)