TERNATE – HabarIndonesia. Kecelakaan laut nyaris merenggut nyawa Risal Yusuf (40), nelayan asal Pulau Maitara, Kepulauan Tidore, saat perahunya dihantam badai dan gelombang tinggi di perairan Desa Galala, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
Insiden ini terjadi saat korban dalam perjalanan melaut dari Bastiong, Kota Ternate menuju Sofifi, menggunakan perahu fiber bermesin 15 PK. Kamis, (31/07/2025).
Post Polairud Polda Maluku Utara di Bastiong segera merespons laporan warga sekitar pukul 17.00 WIT. Tanpa menunggu instruksi lanjutan, tim yang dipimpin Aipda Sudarmin Hasrat langsung bergerak menuju lokasi kejadian.
“Kita apel dan bertindak secepat kilat, dan berhasil mengevakuasi korban di tengah laut perkiraan depan Pasar Galala,” jelas Sudarmin.
Korban sempat ditolong oleh seorang nelayan lain yang sedang memancing di sekitar perairan Galala, sebelum akhirnya dialihkan ke speed boat Polairud 2024. Dalam pencarian lanjutan selama lebih dari 30 menit, perahu korban tidak ditemukan, diduga telah tenggelam terseret arus. Korban kemudian dibawa kembali ke Bastiong dalam keadaan selamat.
Berdasarkan keterangan, Risal Yusuf bertolak dari Pelabuhan Perikanan Bastiong sekitar pukul 13.00 WIT dengan membawa muatan ikan hingga kurang lebih 15 ton. Namun, saat berada di tengah perairan, badai datang tiba-tiba dan membalik perahunya.
“Cuaca ekstrem badai dan ombak sangat membahayakan, apalagi tanpa alat keselamatan memadai,” ungkap Sudarmin.
Menanggapi insiden ini, Polairud Polda Maluku Utara mengimbau para nelayan agar tidak memaksakan melaut saat cuaca buruk.
“Kami tekankan pentingnya penggunaan alat keselamatan seperti life jacket, pelampung, senter, dan lampu navigasi. Nyawa lebih berharga dari hasil tangkapan,” tegasnya.
Himbauan ini menjadi peringatan keras di tengah meningkatnya intensitas cuaca ekstrem di wilayah perairan Maluku Utara.
(Red)