Berita  

Mahasiswa dan Pemuda Galela-Loloda Deklarasi Dukung Pembentukan DOB GALDA

TERNATE – HabarIndonesia. Dukungan terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru Galela-Loloda (DOB GALDA) terus mengalir deras, Kamis 15/05/25.

.Asosiasi Mahasiswa Pemuda Pelajar Tobelo Galela Malifut Morotai Loloda Kao (AMPP-TOGAMMOLOKA) Provinsi Maluku Utara secara resmi menggelar konsolidasi dan deklarasi dukungan terhadap perjuangan pembentukan GALDA sebagai daerah otonomi baru.

Deklarasi tersebut digelar di ruang meeting lantai 3 Boulevard Hotel, Ternate, yang dihadiri ratusan anggota dan perwakilan mahasiswa dari berbagai daerah.

Momen ini bukan hanya simbolik, tetapi menjadi penegasan sikap politik organisasi yang selaras dengan nilai-nilai perjuangan otonomi dan keadilan pembangunan daerah.

Dalam sejarah perjuangan otonomi daerah di Maluku Utara, AMPP-TOGAMMOLOKA memiliki jejak panjang sejak pembentukan Provinsi Maluku Utara pada 1998, pemekaran Kabupaten Halmahera Utara tahun 2003, dan lahirnya Kabupaten Pulau Morotai pada 2007. Kini, semangat itu kembali menyala untuk mendorong realisasi DOB GALDA.

“Ini bukan sekadar gerakan emosional, ini tanggung jawab moril dan konstitusional kami sebagai anak daerah,” tegas Ketua Umum AMPP-TOGAMMOLOKA, Muhamad Iram.

Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memastikan pemekaran ini benar-benar terjadi demi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam deklarasinya, AMPP-TOGAMMOLOKA menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, mendesak Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara segera mengeluarkan rekomendasi resmi sebagai kabupaten induk DOB GALDA.

Kedua, meminta Gubernur Maluku Utara, Sherlly Tjoanda, untuk menyatakan dukungan dan mengeluarkan rekomendasi secara terbuka.

Ketiga, mereka juga menuntut DPRD Provinsi Maluku Utara agar segera mengesahkan rekomendasi DOB GALDA sebagai bentuk komitmen politik terhadap aspirasi rakyat di Galela dan Loloda.

“Kita akan kawal ini hingga ke tingkat pusat,” ujar Iram penuh semangat.

AMPP-TOGAMMOLOKA juga menyatakan siap membentuk tim khusus yang akan bergerak secara eksternal untuk memperluas konsolidasi, baik di kalangan masyarakat, elite politik, hingga kementerian terkait di Jakarta. Gerakan ini diyakini sebagai bagian dari sejarah baru otonomi daerah di Indonesia timur.

“Kami, generasi Galela dan Loloda, ingin daerah kami bisa mengelola sumber daya alam sendiri dan membangun ekonomi secara merata. Itulah mengapa perjuangan pemekaran ini adalah perjuangan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir elite,” ujar Iram.

Deklarasi ini menjadi babak baru perjuangan GALDA menuju pengakuan sebagai daerah otonomi baru.

Semangat muda yang menyatu dengan sejarah dan visi pembangunan menjadi kekuatan besar yang diharapkan mampu mewujudkan mimpi masyarakat Galela dan Loloda dalam waktu dekat.

(Agis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *