Ternate–HabarIndonesia. Sebanyak 450 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 732/Banau menjalani prosesi pelepasan yang penuh tradisi sebelum bertolak menuju medan tugas di Papua.
Prosesi ini diawali dengan pelepasan dari Kadaton Jailolo, kemudian para prajurit bergerak menuju Pelabuhan Jailolo untuk berangkat ke Ternate.
Hasil pantauan dari awak media HabarIndonesia.id Ternate menjadi titik kumpul bagi seluruh prajurit dari berbagai kompi di bawah Kompi D (Mako). Setibanya di Ternate pada Rabu (19/03), seluruh prajurit mengikuti upacara penyerahan Bendera Perang dan Tunggul Yonif 732/Banau secara simbolis di Kedaton.
Prosesi ini menjadi bagian penting dari tradisi militer dan kebanggaan batalyon sebelum melaksanakan tugas negara.
Usai penyerahan simbolis, seluruh prajurit kembali ke Kompi Mako D untuk beristirahat. Sementara itu, Danyon, Wadanyon, Pasi Intel, Dantim serta 29 Danki melanjutkan perjalanan ke Kedaton Tidore.
Di Kesultanan Tidore, mereka melakukan ritual adat dan meminta restu kepada Sultan Tidore, tetua kesultanan, serta para Aulia Kesultanan. Ritual ini diyakini sebagai doa keselamatan agar seluruh prajurit yang bertugas dapat kembali dalam keadaan lengkap dan selamat.
Setelah prosesi di Tidore, rombongan Danyon dan Wadanyon kembali ke Ternate untuk bergabung dengan prajurit di Kompi Mako D (Kiban) dan mempersiapkan diri menghadapi pelepasan resmi.
Pelepasan 450 prajurit dijadwalkan berlangsung di Kadaton Ternate pada Minggu (23/03). Mereka kemudian akan bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani menuju Provinsi Papua, tepatnya di Kabupaten Puncak Jaya, untuk menjalankan misi pengamanan.
Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Yonif 732/Banau yang telah lama menjaga kehormatan dan semangat juang dalam setiap tugasnya.
Dengan doa restu dari para leluhur dan pemimpin adat, diharapkan para prajurit dapat menjalankan misi dengan baik serta kembali dalam keadaan selamat.
(Red)