Berita  

Empat Sahabat Berbagi Takjil di Depan Masjid Al-Munawar: Inisiatif Tanpa Pamrih dari Alumni dan Siswa SMK 1 Kota Ternate

Ternate-HabarIndonesia. Suasana di depan Masjid Al-Munawar tampak lebih ramai dari biasanya. Lalu lalang masyarakat yang tengah beraktivitas di sekitar masjid menjelang waktu berbuka puasa menjadi pemandangan umum di bulan Ramadan. Namun, ada yang menarik perhatian, empat orang remaja berdiri di pinggir jalan, menyapa dengan senyum tulus sambil membagikan bungkusan takjil kepada siapa pun yang melintas.

Mereka adalah Laila dan Caca, dua alumni SMK 1 Kota Ternate, serta Mutia dan Anisa, dua siswi yang masih duduk di kelas 11. Berbeda dari banyak aksi berbagi takjil yang kerap didukung organisasi atau komunitas tertentu, namun inisiatif ini murni berasal dari keempat sahabat tersebut.

Dengan dana pribadi masing-masing mereka menyisihkan per orang sebanyak Rp.150 ribu untuk membeli makanan ringan untuk berbuka dan membagikannya kepada warga secara gratis. Rabu 05/03/25.

Tanpa spanduk besar atau atribut resmi, mereka berdiri di tepi jalan dengan tangan penuh bungkusan takjil, memastikan bahwa setiap orang yang melintas bisa mendapat bagian. Tidak hanya para pejalan kaki dan pengendara yang berhenti sejenak, tetapi juga pekerja harian, pengemudi ojek, hingga warga sekitar yang kebetulan berada di lokasi.

“Kami tidak berharap apa-apa dari ini. Kami hanya ingin berbagi dan percaya bahwa suatu saat nanti, kebaikan yang kami lakukan akan kembali kepada kami dalam bentuk yang lain,” ujar Laila sambil tersenyum.

Caca menambahkan bahwa ide berbagi takjil ini muncul secara spontan. Tanpa banyak perencanaan, mereka sepakat untuk mengumpulkan uang dan membeli takjil sebagai wujud kepedulian terhadap sesama di bulan suci.

“Ramadan ini adalah momen yang baik untuk berbagi. Mungkin bagi sebagian orang takjil ini hanya sekadar makanan ringan, tapi bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, ini bisa sangat berarti” kata Caca.

Meski sederhana, aksi mereka menjadi pengingat bahwa kepedulian tidak harus selalu datang dari orang-orang berkecukupan atau kelompok besar. Niat baik dan kemauan untuk berbagi sekecil apa pun, tetap memiliki dampak bagi orang lain.

Bagi keempat sahabat ini, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang bagaimana bisa memberi manfaat bagi orang lain, meskipun dengan cara yang sederhana.

Dan di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kerap sibuk dengan urusan masing-masing, inisiatif kecil seperti ini menjadi cermin bahwa masih banyak anak muda yang peduli dan memiliki hati yang besar.

(Apot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *