Berita  

Krisis Air di Desa Towara Saat Ramadhan, Warga Mendesak Solusi Cepat

Halut–HabarIndonesia. Masyarakat Desa Towara tengah menghadapi krisis air bersih di tengah bulan suci Ramadan. Kondisi ini menjadi masalah serius, mengingat air merupakan kebutuhan utama bagi warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk ibadah puasa.

Warga yang terdampak meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Galela Induk serta Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara untuk segera mencari solusi atas permasalahan ini. Pasalnya, sudah dua hari air tidak mengalir secara normal, membuat warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Kepala Desa Towara, Mikdar Ramly, menyampaikan bahwa PDAM berencana mengganti pipa utama dengan ukuran yang lebih besar agar aliran air menjadi lebih lancar.

“Perusahaan akan mengganti pipa yang lebih besar agar air berjalan lancar dan kencang,” jelasnya Kades Mikdar Ramly, Minggu 02/03/25.

Lebih lanjut, Mikdar Ramly menjelaskan bahwa distribusi air saat ini masih menggunakan sistem buka-tutup.

“Kalau Desa Pune menyala, maka Desa Towara mati. Ditambah lagi, pihak PDAM tidak memiliki pemahaman yang jelas terkait denah atau peta jaringan perpipaan yang ada,” tambahnya saat dikonfirmasi media.

Selain itu, PDAM juga berencana mengganti pompa air yang berada di depan rumah warga bernama Ibu Evi dengan kapasitas yang lebih besar.

“Pompa yang besar di depan Ibu Evi akan diganti supaya air lebih lancar. Selain itu, ada juga pompa yang rusak di depan rumah saya,” ungkap Mikdar.

Masalah air bersih ini juga menuai protes dari kalangan pemuda Desa Towara. Salah satu warga, Algojo Manyelu, menyuarakan keluhannya melalui media sosial.

“Setiap ada gangguan air, respons PDAM sangat lambat dan sering tidak ada informasi yang jelas,” tulisnya di akun Facebook pribadinya.

Kondisi ini membuat warga semakin cemas, terutama karena kebutuhan air bersih sangat mendesak, apalagi di bulan Ramadan. Mereka berharap agar pemerintah setempat dan PDAM segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Masyarakat menekankan bahwa air minum dan air bersih adalah kebutuhan utama bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka mendesak adanya langkah konkret dari pihak berwenang guna memastikan distribusi air kembali normal.

Sampai berita ini diterbitkan, warga masih menunggu kepastian dari PDAM dan pemerintah terkait langkah yang akan diambil untuk mengatasi krisis air di Desa Towara.

(Agis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *