Halbar-HabarIndonesia. Perayaan lomba Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Desa Gufasa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Gufasa akhirnya telah memasuki babak Grand Final pada Selasa 25 Febriari 2025 kemarin.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Gufasa ini telah memasuki puncak acara yaitu perebutan juara dalam satu mata lomba yakni Tartil Qur’an.
Kepala Desa Gufasa, M. Dahri Is Takome saat diwawancara mengatakan, sebenarnya dalam pelaksanaan agenda STQ ini terdapat 3 mata lomba yang dilombakan, yakni Tahfidzul Qur’an, dan Tilawatil Quran, Hanya saja jumlah peserta yang mendaftarkan diri pada dua lomba terakhir tersebut sangat minim maka proses penentuan juaranya melalui sistem perengkingan.
“Malam ini kita telah memasuki babak grand final pada lomba Tartil Qur’an tingkat Desa Gufasa, sebelumnya memang dalam perayaan STQ ini kami mengusungkan 3 mata lomba, hanya saja 2 mata lomba yang lain masih minim pendaftar, sehingga proses penentuan juaranya kami sepakat untuk melalui sistem perengkingan saja,” ujar Dahri.
Dahri mengaku, jumlah pendaftar pada mata lomba Tartil Qur’an cenderung jauh berbeda dengan dua lomba lainnya seperti Tahfidzul Qur’an dan Tilawatil Quran.
“Jumlah pendaftar pada lomba Tartil Qur’an berjumlah 40 peserta, dari 40 peserta tersebut terdapat 24 orang putri dan 16 orang putra, sementara Tilawatil Quran Jumlah pesertanya 19 orang namun 3 orang berhalangan hadir. Sedangkan pada lomba Tahfidzul Qur’an yang sebelumnya didaftarkan sekitar 16 orang namun yang hadir hanya 13 orang,” tuturnya.
Mantan Pendamping Desa ini juga mengaku, awalnya lomba tartil rencananya akan dilakukan sistem perengkingan sama seperti dua mata lomba yang lain, hanya saja dengan jumlah pendaftar yang banyak serta dari hasil diskusi para dewan juri maka pihaknya bersepakat untuk dilakukan adanya grand final.
“Dari berbagai macam pertimbangan maka kami kemudian sepakat mengadakan grand final, maka sebelum menuju grand final kami menyeleksi masing-masing 4 orang putra dan 4 orang putri untuk diikutsertakan dalam grand final yang diadakan tadi (kemarin),” Jelas Dahri.
Dahri mengaku, awalnya Ia ingin kompetisi ini hanya di lingkup TPQ yang ada di Desa Gufasa, namun ia mengaku bahwa dirinya ingin adanya pembanding agar bisa menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh TPQ di Desa Gufasa.
“Sebenarnya tadinya tujuan saya kompetisinya hanya tingkat desa Gufasa. Namun setelah saya pikir-pikir ternyata jika hanya tingkat desa atau TPQ di Desa Gufasa maka nantinya tidak kompetitif, dan anak-anak kami nantinya tidak berkembang untuk ini.”
Saat ditanya terkait tujuan kegiatan ini, Dahri mengaku bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan STQ ini adalah agar dapat membangun lahirnya generasi Qur’ani di Desa Gufasa khususnya dan Umumnya di Seluruh Kecamatan Jailolo maupun Kabupaten Halmahera Barat.
“Melalui kegiatan ini saya bertujuan agar membangun generasi Qur’ani di Desa Gufasa Khususnya dan di Kecamatan Jailolo dan bahkan di Tingkat Kabupaten Halmahera Barat. Saya ingin agar setiap TPQ bisa saling mempelajari metode pengajarannya dari masing² TPQ,” Jelasnya.
Saat ditanya terkait harapannya kepada peserta dalam agenda STQ Desa Gufasa ini Dahri mengaku sebagai Kepala Desa Gufasa dirinya tentu fokus kepada peserta maupun TPQ yang berasal di Desa Gufasa. Dahri mengaku ingin agar anak-anak Desa Gufasa dapat termotivasi untuk terus lebih giat belajar.
“Saya lebih fokus ke peserta yang dari Desa Gufasa, mudah-mudahan dengan adanya perlombaan ini maka seluruh TPQ yang ada di Desa Gufasa dapat termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Sehingga ini tentu menjadi fokus terhadap tong p Pangaji (Tempat Pengajian) yang ada di Desa Gufasa untuk lebih baik lagi kedepannya,” Pungkasnya.
(Apot)