TERNATE – HabarIndonesia.id. Rencana Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda, untuk membangun Lapangan sepakbola berstandar FIFA di Sofifi, mendapat kritikan keras dari Ormas Pemuda Pancasila (PP) Maluku Utara.
Sebelumnya, Sherly Tjoanda mengumumkan bahwa pembangunan lapangan tersebut merupakan kolaborasi Pemprov Malut bersama Yayasan YCAB dan klub sepak bola Bali United.
“Kami menerima bantuan lapangan bola standar FIFA di Sofifi simbol komitmen untuk terus memberdayakan generasi muda Maluku Utara menjadi versi terbaik dari dirinya,” tulis Sherly Tjoanda pada instagram pribadinya, Sabtu (4/10/2025).
Plh Ketua Pemuda Pancasila Malut, Samar Ishak, menilai rencana tersebut tidak tepat dan hanya akan membuat perpecahan di sektor sepak bola bola di Maluku Utara.
“Kita Maluku Utara sudah punya klub yaitu Malut United. Kenapa tidak dikembangkan yang sudah ada? Ini kalau dipaksakan bisa jadi rusuh. Ibu gub jangan memaksakan sesuatu karena nafsu,” ujar Samar kepada wartawan di Ternate, Sabtu (4/10).
Ketua KNPI Kota Ternate itu juga mempertanyakan rencana Pemprov Malut menggandeng klub sepak bola Bali United. Menurutnya, selama ini klub sepak bola Malut United memiliki basis peminat yang kuat di Maluku Utara.
Karena itu, pihaknya mengingatkan kepada Sherly Tjoanda untuk tidak membuat sesuatu yang mengancam Kamtibmas di wilayah hukum Maluku Utara.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa keberadaan Malut United telah mengharumkan nama Maluku Utara di kanca nasional. Pemprov seharusnya memberikan perhatian kepada klub yang sudah ada, jangan lagi membuat sesuatu yang itu akan menciptakan konflik interest antara suporter Malut United dan Bali United,” kata dia.
Pemuda Pancasila menyarankan agar Gubernur Sherly Tjoanda tetap fokus pada kerja-kerja melayani kesejahteraan rakyat di maluku utara.
Masih banyak harapan dalam tahun pertama menjabat ini seperti dalam program kesehatan gratis dan pendidikan gratis yang itu sampai saat ini belum dirasakan secara totalitas dan berkualitas dari aspek pembiayaan serta ruas jalan provinsi di banyak tempat masih rusak dan itu vital bagi akses rakyat maluku Utara saat ini.
Belum lagi soal lingkungan yakni deforestasi hutan Halmahera yang kini masif dilakukan oleh perusahaan tambang ilegal, serta dampaknya ke masyarakat dan laut Halmahera yang dahulu bersih menjadi tercemar.
“Pemerintah provinsi seharusnya mendorong investasi pertambangan di Maluku Utara untuk ikut terlibat memajukan sektor olahraga di Maluku Utara. Namun yang ada saat ini hanyalah Mineral Trobos. Lantas, yang lain di mana? Itu yang seharusnya menjadi PR Gubernur,” tambahnya.
Karena itu, Ormas Pemuda Pancasila Malut menyampaikan pernyataan sikap, yakni:
Pertama, meminta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk segera menegur Gubernur Malut Sherly Tjoanda karena dianggap dengan sengaja mau menciptakan gesekan ditengah-tengah masyarakat Maluku Utara, apabila stadion yang dimaksud terwujud.
Dua, mendesak Kapolda dan Danrem Malut untuk segera memanggil yang bersangkutan yakni Sherly Tjoanda untuk dimintai keterangan terkait rencana membangun klub sepakbola Malut United versi dirinya karena dianggap menjadi pemicu konflik nantinya dan mengancam Kambtibmas di wilayah hukum Maluku Utara
Tiga, Pemuda Pancasila tidak ingin konflik horizontal yang pernah terjadi di bumi Maluku Utara terulang kembali karena itu sangat menyakitkan bagi masyarakat Maluku Utara.
Empat, Apabila ini tidak direspon, maka ormas Pemuda Pancasila akan mengkonsolidir seluruh kekuatan rakyat, serta ormas dan seluruh supporter/pecinta bola Maluku Utara untuk memboikot seluruh aktivitas kantor Gubernur di Sofifi dan rumah dinas Gubernur Sherly Tjoanda yakni Hotel Bela di Ternate.
(Koces)